TANGERANG, KOMPAS.com - Sebanyak 50 penyintas kanker dan penderita hemofilia bakal menerima vaksin Covid-19 di RSUD Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, pada Selasa (31/8/2021) ini.
Ketua Yayasan Amaryllis Kirana Asep Ruswiadi berujar, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi penyintas kanker yang akan disuntik vaksin.
Beberapa di antaranya adalah kadar Hb darah serta jumlah trombosit yang normal, telah melewati enam bulan dari masa pengobatan atau dinyatakan sembuh, dan sedang tidak mengonsumsi obat tertentu.
Baca juga: Hari Ini, 50 Penyintas Kanker dan Pendertia Hemofilia Bakal Divaksinasi Covid-19
Sementara itu, lanjut Asep, persyaratan yang harus dipenuhi oleh penderita hemofilia berbeda dengan persyaratan yang dipenuhi penyintas kanker.
"Kalau yang hemofilia beda, yang hemofilia harus disuntik konsentrat dulu agar tidak ada pendarahan. Ada penanganan khusus," ungkapnya melalui sambungan telepon, Selasa.
Sementara itu, berkait vaksin yang akan diikuti oleh total 50 penyintas kanker dan penderita hemofilia, mereka bakal disuntik sekitar pukul 09.00 WIB di RSUD Kabupaten Tangerang.
Baca juga: Hari Hemofilia Sedunia, Menilik Lagi Sejarah Penyakit Pembekuan Darah
Usia para penyintas kanker dan penderita hemofilia itu berkisar antara 12-17 tahun.
"Anak-anak yang penyintas kanker dan hemofilia yang sudah sembuh yang akan disuntik vaksin hari ini di RSUD Kabupaten Tangerang," tuturnya.
Kata Asep, penyuntikan dosis pertama untuk 50 orang itu akan menggunakan vaksin Pfizer.
Dia menambahkan, akan ada dokter khusus dari RSUD Kabupaten Tangerang yang mendampingi sebelum hingga sesudah proses vaksinasi ke-50 anak tersebut.
Dilansir dari Antara, vaksinasi Covid-19 kepada penyintas kanker telah dilaksanakan di Indonesia sejak Februari 2021.
Namun, berdasarkan catatan, masih sedikit penyintas kanker yang divaksin Covid-19 hingga saat ini.
Ketua Umum Persatuan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi) Walta Gautama mengatakan, ada dua kemungkinan minimnya penyintas kanker yang disuntik vaksin.
Dua kemungkinan itu adalah penyintas kanker takut divaksin dan tenaga medis takut memvaksin penyintas kanker.
Di satu sisi, pasien kanker padat berisiko terpapar Covid-19 serta mengalami gejala berat hingga menyebabkan kematian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.