Sebelumnya, aksi penghapusan mural ini menjadi viral dan tampak tidak berkesudahan usai aparat menghapus mural Jokowi 404:not found yang terletak di dinding terowongan inspeksi Batuceper, Kota Tangerang.
Pakar mengatakan bahwa karya seni itu merupakan simbol protes yang tidak membahayakan.
Ini malah menunjukkan adanya kebuntuan atau sumbatan pada saluran aspirasi di ruang-ruang lain, seperti ditulis BBC.com.
Baca juga: PPKM Level 3 di Jakarta: Jam Operasional Mal Diperpanjang, Kapasitas Pengunjung Restoran Ditambah
Namun, alih-alih mengoreksi kebijakan, pemerintah malah mengambil langkah yang tidak tepat dengan menghapus aspirasi tersebut.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi bahkan menyebut mural-mural yang ada provokatif. Pihaknya tidak akan membiarkan murla tersebut ada, ujar Irwandi.
"Kita enggak mendukung lah mural begitu. Pemkot tidak membolehkan," kata Irwandi, Kamis (26/8/2021).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dirinya mendukung mural di jalanan Jakarta asalkan bertuliskan pesan-pesan yang baik.
"Kalau ekspresi begitu semua kita izinkan, nanti se-Jakarta ekspresi begitu, kami lapar butuh makan. Enggak mendidik lah," katanya, merujuk mural di Kebon Kacang yang saat ini sudah dihapus.
(Penulis : Wahyu Adityo Prodjo/ Editor : Jessi Carina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.