Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelas Praktikum Jadi Prioritas Kuliah Tatap Muka di Kota Tangerang

Kompas.com - 31/08/2021, 22:49 WIB
Muhammad Naufal,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kelas praktikum menjadi prioritas dalam pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di universitas swasta di Kota Tangerang, Banten.

Universitas swasta di wilayah itu diizinkan untuk menggelar simulasi kuliah tatap muka  terbatas mulai Rabu (1/9/2021). Perizinan menggelar simulasi diberikan setelah Kota Tangerang menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.

Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah Banten, Abas Sunarya mengatakan, universitas swasta tidak diperkenankan menggelar simulasi PTM untuk seluruh mata kuliah.

Baca juga: Universitas Swasta di Kota Tangerang Diizinkan Gelar Simulasi Kuliah Tatap Muka Terbatas

Selain kelas praktikum, aktivitas lain diperkenankan untuk diadakan dalam bentuk tatap muka adalah bimbingan tugas akhir (skripsi, tesis, dan lainnya).

Di dalam satu kelas praktikum maksimal hanya ada 1/3 mahasiswa.

Untuk kuliah biasa, pembelajaran teori, masih harus menerapkan belajar secara daring (online).

"Yang paling utama itu kelas praktek. Kalau kelas teori (secara) online," ucap Abas, Selasa.

Secara umum, yang diizinkan untuk menggelar simulasi adalah universitas swasta yang tenaga pendidik dan mahasiswanya mayoritas telah divaksin Covid-19.

Dari total 53.000 mahasiswa dan dosen di 29 universitas swasta di Kota Tangerang, ada sebanyak 70-80 persen di antaranya telah divaksinasi.

"Sisanya kurang lebih 20-30 persen belum (divaksinasi). Dosen rata-rata sudah dua kali. Banyak yang mahasiswa sudah sekali (divaksin), tapi ada juga yang belum," kata Abas.

Abas menambahkan, banyak universitas swasta di Kota Tangerang yang telah menyiapkan penunjang skema simulasi PTM terbatas. Beberapa penunjangnya yakni ketersediaan wastafel, sabun, hand sanitizer, dan alat cek suhu tubuh.

"Terus juga ada yang belum masang handsanitizer, itu saya suruh pasang," katanya.

Meski telah diizinkan menggelar simulasi, Abas belum dapat memastikan universitas swasta mana yang akan menerapkan skema tersebut besok.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim telah memberikan kelonggaran bagi perguruan tinggi untuk kuliah tatap muka. Nadiem merestui kampus membuka kulaih tatap muka tetapi berlaku hanya untuk wilayah yang PPKM berada di Level 1-3.

Nadiem menyatakan, pelaksanaan kuliah tatap muka secara terbatas di perguruan tinggi harus menerapkan protokol kesehatan ketat sesuai SKB Empat Menteri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com