Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/09/2021, 08:50 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Awal pertemuan Fahri dan AH adalah di sebuah pesta ulang tahun pada 10 Juni 2020.

Fahri mengatakan ia sempat diperlihatkan sejumlah dokumen palsu oleh pelaku sehingga ia percaya kepada AH.

"Jadi saya kenal 10 Juni, saya menghadiri pesta ulang tahun, di situ yang saya lihat yang datang orang-orang penting, saya lihat pengusaha dan pejabat yang datang jadi saya percaya (pada pelaku)," jelas Fahri di Mapolres Jakarta Barat, Selasa.

Belakangan diketahui, AH juga menipu kawan dari Fahmi yang menyelenggarakan pesta saat itu. Kepada kawan Fahmi, AH mengaku bahwa dirinya adalah seorang dokter.

Di pesta ulang tahun tersebut, pelaku menunjukkan dokumen palsu yang mengatasnamakan Mensesneg Pratikno dan Presiden Joko Widodo kepada Fahri.

Kemudian, AH mengaku harus membayar Rp 450 juta atas kasus hukum yang tengah dijalani adik AH.

"Dia bilang limit transfer habis, sementara dia masih kurang Rp 50 juta untuk kasus itu. Dia juga kasih lihat saldo rekening ada Rp 3 miliar, jadi saya percaya, dia bilang 'nih gua ada duit kok, tapi limit habis', nanti jam 00.01 langsung dibalikin," kata Fahri.

Berselang dua hari, AH kembali meminjam Rp 25 juta dari Fahri.

Fahri pun sempat menagih uang Rp 75 juta miliknya kepada pelaku tetapi tak pernah ada kabar.

Fahri kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi pada 14 Juli 2021.

Ada 20 korban lain

Fahri menyatakan ada sekitar 20 orang korban lainnya yang juga ditipu AH.

"Kurang lebih segitu (20)," kata Fahri.

Menurut Fahri, ia memiliki grup WhatsApp dengan puluhan korban lainnya. Kata Fahri, korban lainnya telah kehilangan ratusan juta bahkan miliaran rupiah.

Puluhan korban tersebut, kata Fahri, merupakan kalangan pengusaha.

Baca juga: Selain Fahri Azmi, Polisi Sebut Ada Korban Lain yang Ditipu Pria Mengaku Utusan Jokowi

"Ada korban ibu-ibu umur 60 tahun ditipu kurang lebih Rp 200 juta. Dia direktur perusahaan kesehatan di Jakarta, diajakin bisnis karena pelaku berpura-pura sebagai dokter, korban diajak bisnis alat swab ternyata uangnya hilang, (pelaku) enggak ada kabar," kata Fahri.

Namun, Ady menyatakan belum ada korban lain yang melapor.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Heru Budi Perintahkan BKD Tindak ASN yang Tak Pakai Kemeja Putih Saat Pelantikan

Heru Budi Perintahkan BKD Tindak ASN yang Tak Pakai Kemeja Putih Saat Pelantikan

Megapolitan
Kamera CCTV di Lanud Halim Rekam Anak Pamen TNI Naik Sepeda Seorang Diri ke Tempat Kematiannya

Kamera CCTV di Lanud Halim Rekam Anak Pamen TNI Naik Sepeda Seorang Diri ke Tempat Kematiannya

Megapolitan
Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Warga Marunda: JakLingko Tidak Masuk, Lansia Jalan 300 Meter

Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Warga Marunda: JakLingko Tidak Masuk, Lansia Jalan 300 Meter

Megapolitan
Tegur ASN yang Tak Pakai Kemeja Putih Saat Dilantik, Heru Budi: Anda Tidak Disiplin!

Tegur ASN yang Tak Pakai Kemeja Putih Saat Dilantik, Heru Budi: Anda Tidak Disiplin!

Megapolitan
Polisi Temukan Kertas Bergambar Milik Anak Pamen TNI AU yang Tewas di Lanud Halim, Korban Merasa Dihargai Saat Main 'Game'

Polisi Temukan Kertas Bergambar Milik Anak Pamen TNI AU yang Tewas di Lanud Halim, Korban Merasa Dihargai Saat Main "Game"

Megapolitan
Masih Menanti Kampung Susun Bayam, Warga: Mau Sampai Kapan di Rusunawa Nagrak?

Masih Menanti Kampung Susun Bayam, Warga: Mau Sampai Kapan di Rusunawa Nagrak?

Megapolitan
Paman Sebut Siswi R Teriak Sebelum Lompat dari Lantai 4 Gedung Sekolah, Ini Kata Polisi

Paman Sebut Siswi R Teriak Sebelum Lompat dari Lantai 4 Gedung Sekolah, Ini Kata Polisi

Megapolitan
Ada 6 Luka Tusuk di Tubuh Anak Pamen TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Halim

Ada 6 Luka Tusuk di Tubuh Anak Pamen TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Halim

Megapolitan
Stasiun Gambir Terapkan 'Face Recognition', Penumpang KA Wajib Registrasi KTP dan Sidik Jari

Stasiun Gambir Terapkan "Face Recognition", Penumpang KA Wajib Registrasi KTP dan Sidik Jari

Megapolitan
Sepekan Lebih Tewasnya Anak Pamen TNI di Halim, Polisi Belum Bisa Simpulkan Dibunuh atau Bunuh Diri

Sepekan Lebih Tewasnya Anak Pamen TNI di Halim, Polisi Belum Bisa Simpulkan Dibunuh atau Bunuh Diri

Megapolitan
3 Gudang Dekorasi di Ciputat Tangsel Terbakar, Dipastikan Tak Ada Korban

3 Gudang Dekorasi di Ciputat Tangsel Terbakar, Dipastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi: Tak Ada Bercak Darah dan DNA Lain selain Milik Anak Perwira TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Hakim

Polisi: Tak Ada Bercak Darah dan DNA Lain selain Milik Anak Perwira TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Hakim

Megapolitan
Anak Tikam Ayahnya di Cimanggis Depok, Darah Tercecer hingga 10 Meter

Anak Tikam Ayahnya di Cimanggis Depok, Darah Tercecer hingga 10 Meter

Megapolitan
Pekan Ini, Polisi Akan Panggil Saksi dan Pelapor Kasus Anak Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel di Bekasi

Pekan Ini, Polisi Akan Panggil Saksi dan Pelapor Kasus Anak Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel di Bekasi

Megapolitan
Pemuda Tusuk Ayah Kandung di Cimanggis Depok

Pemuda Tusuk Ayah Kandung di Cimanggis Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com