Awal pertemuan Fahri dan AH adalah di sebuah pesta ulang tahun pada 10 Juni 2020.
Fahri mengatakan ia sempat diperlihatkan sejumlah dokumen palsu oleh pelaku sehingga ia percaya kepada AH.
"Jadi saya kenal 10 Juni, saya menghadiri pesta ulang tahun, di situ yang saya lihat yang datang orang-orang penting, saya lihat pengusaha dan pejabat yang datang jadi saya percaya (pada pelaku)," jelas Fahri di Mapolres Jakarta Barat, Selasa.
Belakangan diketahui, AH juga menipu kawan dari Fahmi yang menyelenggarakan pesta saat itu. Kepada kawan Fahmi, AH mengaku bahwa dirinya adalah seorang dokter.
Di pesta ulang tahun tersebut, pelaku menunjukkan dokumen palsu yang mengatasnamakan Mensesneg Pratikno dan Presiden Joko Widodo kepada Fahri.
Kemudian, AH mengaku harus membayar Rp 450 juta atas kasus hukum yang tengah dijalani adik AH.
"Dia bilang limit transfer habis, sementara dia masih kurang Rp 50 juta untuk kasus itu. Dia juga kasih lihat saldo rekening ada Rp 3 miliar, jadi saya percaya, dia bilang 'nih gua ada duit kok, tapi limit habis', nanti jam 00.01 langsung dibalikin," kata Fahri.
Berselang dua hari, AH kembali meminjam Rp 25 juta dari Fahri.
Fahri pun sempat menagih uang Rp 75 juta miliknya kepada pelaku tetapi tak pernah ada kabar.
Fahri kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi pada 14 Juli 2021.
Ada 20 korban lain
Fahri menyatakan ada sekitar 20 orang korban lainnya yang juga ditipu AH.
"Kurang lebih segitu (20)," kata Fahri.
Menurut Fahri, ia memiliki grup WhatsApp dengan puluhan korban lainnya. Kata Fahri, korban lainnya telah kehilangan ratusan juta bahkan miliaran rupiah.
Puluhan korban tersebut, kata Fahri, merupakan kalangan pengusaha.
Baca juga: Selain Fahri Azmi, Polisi Sebut Ada Korban Lain yang Ditipu Pria Mengaku Utusan Jokowi
"Ada korban ibu-ibu umur 60 tahun ditipu kurang lebih Rp 200 juta. Dia direktur perusahaan kesehatan di Jakarta, diajakin bisnis karena pelaku berpura-pura sebagai dokter, korban diajak bisnis alat swab ternyata uangnya hilang, (pelaku) enggak ada kabar," kata Fahri.
Namun, Ady menyatakan belum ada korban lain yang melapor.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.