Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS Jakarta: Impor Jakarta pada Juli 2021 Naik Dibandingkan Tahun Lalu

Kompas.com - 01/09/2021, 20:04 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mengungkapkan, meski terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta pada Juli lalu, data impor Jakarta pada periode itu naik jika dibandingkan dengan Juli 2020.

Pada Juli 2021, nilai impor Jakarta mencapai 5.233,3 juta Dollar AS. Angka itu tercatat melonjak 57,1 persen (year-on-year) dibandingkan tahun lalu.

"Hal ini mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi domestik semakin membaik," kata BPS Jakarta.

Berdasarkan data BPS yang diterbitkan Rabu (1/9/2021), kenaikan tersebut disebabkan oleh kenaikan pada seluruh kelompok penggunaan barang impor.

Baca juga: Wapres Tegaskan Pemerintah Tak Ingin Hanya Andalkan Vaksin Covid-19 Impor

"Hal ini disebabkan oleh kenaikan semua klasifikasi Kelompok penggunaan barang impor (BEC)," ungkap BPS Jakarta.

Peningkatan terjadi terutama pada kelompok impor bahan baku dan penolong, serta barang modal. Kelompok bahan baku dan penolong mengalami kenaikan tertinggi pada Juli 2021, melonjak 72,7 persen.

Peningkatan itu diikuti oleh barang modal dan barang konsumsi yang masing-masing naik sebesar 40 persen dan 19,9 persen.

"Kenaikan ini lebih diharapkan dapat menambah optimisme dan keyakinan terhadap peningkatan produktivitas sektor manufaktur, " lanjut BPS Jakarta.

Sementara itu, impor migas juga naik 227,7 persen, sedangkan nonmigas naik 55,8 persen.

"Kendaraan dan bagiannya memiliki pertumbuhan nilai year-on-year tertinggi, yaitu naik 235,7 persen, disusul oleh bubur kayu/pulp, dan besi serta baja yang masing-masing naik 137,1 persen dan 125,6 persen,"/kata BPS Jakarta.

Pemasok impor utama berasal dari China, Jepang, dan Thailand. Sementara itu, kenaikan nilai year-on-year tertinggi datang dari Thailand, Australia, dan Jepang yang masing-masing naik 152,1 persen, 126,2 persen, dan 111,8 persen.

Namun, bila dibandingkan dengan impor Juni, impor Juli turun sebesar 9,5 persen (month-to-month).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com