Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Mural Mirip Jokowi di Jagakarsa, Hanya Bertahan Satu Hari kemudian Dihapus

Kompas.com - 02/09/2021, 08:49 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mural mirip Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan hanya seumur jagung.

Sejatinya mural selesai dibuat pada Senin (30/8/2021) dini hari. Namun, pada Selasa (31/8/2021) pukul 21.30 WIB, mural mirip Jokowi sudah lenyap.

Awalnya, sosok mirip Jokowi digambarkan berbaju hitam bertuliskan "11 T" dan sedang tersenyum serta mengacungkan jempol.

Di sisi dekat kepala juga ada tulisan seolah-olah sedang mengatakan, "Okelah 3 Periode HEHEHE..."

Baca juga: Mural Mirip Sosok Jokowi di Jagakarsa, Tarik Perhatian Warga hingga Satpol PP

Sementara dekat leher Jokowi ada tulisan "#IndonesiaWajibOK , nggak oke...? BORGOL" Di sisi kiri Jokowi ada tulisan "AKU NYERAH PAKDEH".

Sementara itu, di sisi kanan Jokowi ada tulisan di dua blok tembok "MIKIRIN RAKYAT SAMPAI KURRUS".

Seorang pengendara yang sedang melintas di lokasi mural tersebut, Indra, mengatakan bahwa mural mirip sosok Jokowi sudah tak terlihat sejak pukul 21.35 WIB.

“Pas saya lewat sini (lokasi mural mirip Jokowi) sudah dihapus. Orang yang menghapus baru saja pulang,” ujar Indra saat dihubungi, Selasa (31/8/2021) malam.

Baca juga: Mural Mirip Jokowi di Jagakarsa Jaksel Dihapus, Kini Ada Tulisan “Joss Asik Asik Ok”

Ia sempat memegang cat yang digunakan untuk menghapus mural tersebut. Indra menyebutkan, catnya masih basah saat itu.

“Untuk yang menghapus saya enggak bisa memastikan itu siapa,” tambah Ilham.

Penghapusan mural mirip Jokowi diketahui dilakukan oleh empat orang berpakaian sipil.

Penghapusan dilakukan sekitar pukul 20.30 WIB. Belum diketahui pasti siapa yang menghapus mural tersebut.

Penghapus mural tersebut menggunakan cat semprot.

Baca juga: Mural Mirip Jokowi di Jagakarsa Dihapus, Warga: Aneh, Itu Kan Kritik

Warga yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, empat pria tersebut bergerak dengan cepat menghapus mural di tembok.

Sejumlah tulisan ditambahkan di atas mural yang telah dihapus tersebut. Ada tulisan “Joss Asik Asik Ok” dan “Hidup Merdeka”.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kelurahan Jagakarsa, Gortap mengatakan, tak mengetahui siapa yang menghapus mural tersebut.

“Ini sudah kita tanya sama teman-teman baik di kecamatan maupun kelurahan, enggak ada giat penghapusan (mural) di lokasi,” ujar Gortap saat dihubungi, Selasa (31/8/2021) malam.

Anggota Satpol PP Jagakarsa juga telah mengecek ke lokasi mural mirip Jokowi tersebut pada Selasa malam.

Gortap menyebutkan, kondisi di lokasi mural tersebut sepi.

Warga heran

“Kok aneh cuma mural aja kok dihapus. Padahal kan banyak coretan lain,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya saat dihubungi, Rabu (1/9/2021).

Ia melihat ada sejumlah orang yang menghapus mural mirip Jokowi tersebut.

Ia tahu ada gambar mirip Jokowi dalam mural tersebut. Pesan tiga periode dalam mural tersebut memang mengarah ke Jokowi.

“Ya masa dihapus. Itu kan menurut saya bentuk protes atau kritik yah buat pemerintah. Sah-sah aja,” ujarnya.

Sementara itu, Ali (33), bukan nama sebenarnya, juga sempat melihat mural tersebut pada Selasa (31/8/2021).

Ia mengaku sempat ingin memotret mural tersebut lantaran unik.

“Kemarin sempat mau foto pas lewat. Tapi saya tunda. Ya muralnya unik aja, saya orang awam lihatnya itu sosok Jokowi. Tapi sekarang sudah dihapus. Kenapa ya?” ujar Ali saat ditemui.

Kata Wagub Soal Mural yang Dihapus

Kondisi tembok yang awalnya sempat bergambar mirip Jokowi di sebuah tembok di Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan sudah terhapus pada Selasa (31/8/2021) pukul 23.30 WIB.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Kondisi tembok yang awalnya sempat bergambar mirip Jokowi di sebuah tembok di Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan sudah terhapus pada Selasa (31/8/2021) pukul 23.30 WIB.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mempersilakan warga Jakarta membuat mural sebagai bentuk kreativitas seni urban masa kini.

Namun, Ariza meminta agar seniman membuat mural di tempat yang tepat dan berisi pesan yang positif.

"Jadi kami minta seluruh masyarakat silakan berkreasi, inovasi, semua melakukan mural kemudian grafiti, coretan, sejauh dilakukan di tempat yang baik, tidak mengganggu, isi positif dan konstruktif dan kami bisa memahami," kata Riza, Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Soal Fenomena Mural, Wagub DKI Bilang Silakan Berkreasi asal Isinya Positif

Riza meminta agar mural yang dibuat harus bersifat ajakan yang baik, karena lukisan tembok jalanan itu akan dilihat banyak orang.

Ariza mengatakan, jangan sampai ada pesan yang tendensius dan melanggar aturan yang ada.

"Jangan dibuat yang bersifat tidak baik, ajakan tidak baik yang tendensius yang melanggar aturan dan ketentuan dan di tempat-tempat umum yang dilarang," ujar dia.

Terkait fungsi kritik dari mural, Riza meminta agar masyarakat menyampaikan kritik pada pemerintah lewat jalur konstitusional, yaitu lewat DPRD atau DPR-RI.

Namun, bukan berarti pemerintah anti-kritik dengan lukisan mural, melainkan menerima kritik sesuai dengan jalur hukum yang berlaku.

"Pemerintah tidak pernah anti-kritik, ini negara demokrasi, negara hukum, semua ada aturan sejauh tidak melanggar ketentuan hukum, silakan saja. Masing-masing yang berbuat harus tahu batasannya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com