Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMP PGRI 336 Tangsel Jadi Sasaran Vandalisme, Tembok Dicoret Tulisan "Allah Bersama Orang² Pusing"

Kompas.com - 02/09/2021, 17:02 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Tembok gedung SMP PGRI 336 di Jalan Raya Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan, menjadi sasaran aksi vandalisme menggunakan cat semprot.

Terlihat tembok berwarna putih itu dicorat-coret menggunakan cat semprot warna hitam dengan tulisan "Allah bersama orang² pusing".

Tulisan tersebut menjadi sorotan sejumlah pengendara yang melintas karena lokasinya berada tepat di sisi Jalan Raya Pondok Betung.

Baca juga: Polisi Sebut Dugaan Pelecehan Seksual Dialami Pegawai KPI di Ruang Kerja

Yasir (51), pedagang di depan SMP PGRI 336, mengatakan, coretan cat semprot di tembok sekolah tersebut muncul pada pekan lalu.

Namun, dia tidak mengetahui secara pasti oknum yang menuliskan kalimat itu di dinding sekolah tersebut.

"Ya pekan lalulah itu tulisan mulai adanya. Sebelumnya enggak ada. Cuma ada yang sebelahnya yang tulisan SMP PWR. Kemarin-kemarin juga pada foto-fotoin itu," ujar Yasir saat ditemui di lokasi, Kamis (2/9/2021).

Sejak tulisan itu muncul, kata Yasir, belum ada aparat maupun pihak sekolah yang datang menghapus coretan tersebut.

Baca juga: Paket yang Dibawa Kurir Wahana Dicuri, Polisi Cek TKP dan CCTV

Meski begitu, Yasir merasa bahwa makna tulisan tersebut cukup mewakili masyarakat kecil seperti dia yang tetap berjuang menghadapi kesulitan pada saat ini.

"Ya menurut saya itu maknanya kena banget buat masyarakat. Jadi ya saya anggapnya Allah tetap bersama orang-orang yang ikhtiar," kata Yasir.

Sementara itu, Kepala SMP PGRI 336 Anang Dahniar mengaku baru mengetahui ada coretan tersebut karena dinding tersebut berada di samping sekolah.

"Saya jarang lewatin tembok itu, jadi saya baru engeh karena jarang lewat situ," ucap Anang.

Baca juga: Foto Asap Hitam di Mal Taman Anggrek Beredar, Pengelola Sebut Sedang Perawatan Genset

Menurut Anang, aksi vandalisme yang menyasar gedung sekolahnya sangat tidak terpuji. Dia pun memastikan akan segera menghapus coretan tersebut.

"Pasti, karena itu sudah saya rencanakan tembok itu dirapikan. Sebelumnya juga sudah ada rencana membersihkan, tapi kemarin menunggu perbaikan drainase di bawahnya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com