Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Coki Pardede, Jadi Pencandu Sabu biar Pede

Kompas.com - 03/09/2021, 09:18 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepolisian menangkap komika Reza Pardede alias Coki Pardede karena terjerat kasus narkoba jenis sabu di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Rabu (1/9/2021).

Coki ditangkap bersama rekannya berinisial WLY.

Berikut merupakan rangkuman fakta berkait penangkapan komika tersebut:

Pakai sabu

Kasatres Narkoba Polres Metro Tangerang Kota AKBP Pratomo Widodo mengatakan, pihaknya menemukan sabu dalam penangkapan Coki Pardede.

Baca juga: Ditangkap, Komika Coki Pardede Positif Pakai Sabu

Namun, hingga saat ini, belum diungkap berapa berat sabu yang disita.

"Ini masih kami kembangkan," katanya.

Pratomo menyebutkan, berdasar hasil tes urine, Coki Pardede positif amfetamin alias sabu.

Dari tangan Coki, kepolisian juga menyita alat untuk menggunakan sabu beserta sisa sabu.

"Sementara masih kita lakukan pemeriksaan. Nanti untuk kabar selanjutnya akan kita sampaikan ke media," papar Pratomo.

Pencandu

Pratomo menyatakan, Coki Pardede merupakan seorang pencandu narkoba.

Ia mengatakan, Coki sempat berhenti sebagai pencandu. Namun, dia kembali menggunakan narkoba lagi.

"Dia kayaknya kecanduan (narkoba) ya," tutur Pratomo.

"Kalau dia (Coki) berhenti lima bulan, dia (kemudian) nagih lagi," sambungnya.

Baca juga: Polisi: Coki Pardede Pakai Sabu dengan Cara Suntik

Pratomo menambahkan, WLY merupakan penyuplai atau pemberi sabu ke Coki.

Sabu disuntik

Pratomo menjelaskan, Coki menggunakan sabu dengan cara yang berbeda dari pengguna pada umumnya.

Pencandu sabu pada umumnya mengonsumsi sabu dengan cara dibakar. Namun, Coki mencampur sabu itu dengan air dan menyuntikkannya ke dalam tubuhnya.

"Dimasukin jarum suntik sabu-sabunya, dicampur air," tuturnya.

"Ada beberapa yang menggunakan itu, disuntik, enggak dibakar," ucap dia.

Pakai sabu biar pede

Mulanya, Coki mengonsumsi sabu hanya untuk mencoba-coba. Namun, dia akhirnya kecanduan.

Baca juga: Alasan Coki Pardede Pakai Sabu, Coba-coba agar Tampil Percaya Diri di Depan Publik, Akhirnya Kecanduan

"Untuk alasan, dia mau coba-cobain, lama-lama kecanduan," ujar Pratomo.

Coki juga mulanya mengonsumsi sabu agar dapat tampil percaya diri di depan publik.

"Dia pertamanya nyoba untuk bisa tampil percaya diri di depan publik," kata dia.

Jangan pernah coba sabu

Mengutip Health Kompas.com, sabu merupakan jenis narkotika yang sering disalahgunakan.

Obat terlarang ini biasanya digunakan dengan cara dijadikan rokok, ditelan sebagai pil, disuntikkan, atau diisap melalui hidung.

Obat ini memang bisa meningkatkan jumlah dopamin di otak. Dopamin merupakan hormon yang memicu rasa bahagia, semangat, dan energi.

Baca juga: Jangan Sesekali Mencobanya, Ini Bahaya Sabu-Sabu Pada Tubuh

Karena itu, orang yang mengonsmsi sabu bisa merasa bahagia atau bersemangat, yang dikenal dengan sensasi "tinggi".

Namun, efek tersebut akan memudar dengan cepat. Karena itu, banyak orang menggunakannya dalam dosis tinggi.

Ketika diminum, sabu akan memberikan efek kebahagiaan dan bersemangat sehingga seseorang bisa merasa berenergi.

Namun, efek tersebut hanya berjalan sementara. Ketika efeknya hilang, orang yang mengonsumsinya bisa mengalami gangguan fisik dan mental.

Obat ini juga bisa memicu gangguan tidur, hiperaktif, mual, delusi kekuasaan, peningkatan agresivitas, dan emosi yang tak terkontrol.

Sabu juga bisa memicu insomnia, kebingungan, halusinasi, kecemasan, dan paranoia.

Dalam beberapa kasus, penggunaan obat terlarang ini dapat menyebabkan kejang hingga kematian.

Dalam jangka panjang, penggunaan sabu dapat menyebabkan kerusakan permanen, seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah.

Bahkan, penggunaan sabu juga bisa memicu kerusakan pembuluh darah di otak yang dapat menyebabkan stroke atau detak jantung tidak teratur, yang pada gilirannya dapat menyebabkan gagal jantung, kerusakan hati, ginjal, dan paru-paru.

Pengguna sabu juga bisa mengalami kerusakan otak, termasuk kehilangan memori dan daya pikir.

Pengguna sabu juga bisa mengalami kecanduan karena sensasi "tinggi" setelah penggunaan obat ini akan langsung bereaksi dan menghilang dengan cepat.

Jika tidak mendapatkan asupan sabu, mereka bisa mengalami kesenjangan memori dan perubahan suasana hati yang ekstrem.

Melihat efek negatifnya yang sangat besar, sebaiknya jangan sesekali mencoba sabu.

Sekali kita mencobanya, kita bisa mengalami kecanduan dan akan sulit untuk terlepas dari narkotika ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com