Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sandiaga Uno Jajal Pengalaman Jadi Penjual Es Selendang Mayang di Setu Babakan

Kompas.com - 03/09/2021, 13:24 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengunjungi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (3/9/2021) pagi.

Sandiaga datang dalam rangka memberikan Anugerah Desa Wisata Indonesia untuk Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.

Dalam kesempatan ini Sandiaga didampingi oleh Pelaksana Wali Kota Jakarta Selatan, Isnawa Adji dan anggota DPR Komisi X, Himmatul Aliyah.

Di sela-sela kunjungannya, Sandiaga menyempatkan diri untuk mampir dan menyapa pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), salah satunya penjual es selendang mayang.

Baca juga: Kunjungi Setu Babakan, Sandiaga Uno Nostalgia Zaman Jabat Wagub DKI

Mereka duduk di dingklik sambil menunggu penjual es selendang mayang.

Sandiaga dibuatkan semangkuk es selendang mayang oleh penjualnya.

Namun, Sandiaga mendadak berdiri dan menuju tempat penjual es selendang mayang duduk.

Sandiaga menjajal diri sebagai penjual es selendang mayang. Dia mengambil mangkuk dan memotong kue selendang mayang untuk kemudian dihidangkan kepada Himmatul.

Baca juga: Profil Sandiaga Uno: Saat Putusnya Urat Pesimistis...

Namun, sebelum itu Sandiaga tampak kesulitan memotong kue selendang.

“Tuh enggak canggih tuh,” ujar Himmatul seraya tertawa melihat Sandiaga kesulitan memotong kue selendang mayang.

“Namanya juga belajar. Ini selendang mayangnya susah. Jadi berat,” balas Sandiaga.

Sandiaga lalu berbalik badan ke arah wadah santan, es batu, dan pacar cina.

“Es batu dulu bang,” ujar penjual es selendang mayang kepada Sandiaga.

Sandiaga kemudian menyendok es batu, pacar cina, gula merah, dan kuah santan.

Dia lalu menyerahkan semangkuk es selendang mayang ke Himmatul. Sandiaga pun kembali membuatkan es selendang mayang untuk Isnawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com