Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

22 Desa di Kabupaten Bekasi Dilanda Kekeringan, Petani Gagal Panen

Kompas.com - 03/09/2021, 17:27 WIB
Djati Waluyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 22 desa di Kabupaten Bekasi dilanda kekeringan akibat aliran Kali Cikarang tersumbat sampah.

Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Khaerul Hamid mengatakan, kekeringan membuat para petani di beberapa kawasan persawahan gagal panen.

"Area persawahan yang berdampak seluas 400 sampai 600 hektar. Kategorinya sudah bencana memang," ujar Khaerul dikutip Tribun Bekasi, Jumat (3/9/2021).

Khaerul berujar, kondisi tersebut terjadi akibat aliran irigasi tersumbat karena tumpukan sampah di Kali Cikarang yang menjadi sumber air utama masyarakat di kawasan hilir.

"Kali Cikarang ini kan lebih kritis kondisinya karena sekarang musim tanam, tapi air di sana enggak mengalir ke daerah Cabangbungin dan Sukawangi," ujarnya.

Baca juga: Tanggul Darurat Citarum Yang Pernah Dikunjungi Jokowi di Kabupaten Bekasi Ambles

Sementara itu, di kawasan hulu terjadi masalah pengendapan lumpur sehingga menyebabkan volume aliran kali menyempit. Penanganan di Kali Cikarang kini menjadi prioritas utama Pemkab Bekasi.

Terlebih lagi saat ini telah memasuki awal musim hujan. Telatnya penanganan dikhawatirkan menyebabkan bencana banjir di kawasan tersebut.

"Dikhawatirkan juga, sekarang kan masuk musim hujan, khawatirnya banjir di sana. Pendangkalannya sampai lutut, bawahnya sudah lumpur semua," kata Khaerul.

Baca juga: 5,62 Kilometer Jalan di Kota Bekasi Rusak Berat

Selain itu, Khaerul menyatakan sudah mengetahui permasalahan hamparan sampah yang memenuhi aliran Kali Busa di Desa Satria Mekar, Kecamatan Tambun Utara.

Namun, pihaknya saat ini lebih memprioritaskan pengentasan bencana kekeringan yang di 22 desa di seputar aliran Kali Cikarang.

"Karena Kali Cikarang ini lingkupnya sudah dikategorikan sebagai bencana kekeringan, akibatnya ada 22 desa yang kekeringan karena aliran airnya itu tersumbat sampah. Pj Bupati sampai turun tangan kan," ungkapnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya menurunkan alat berat guna menormalisasi dari hulu hingga hilir Kali Cikarang.

Baca juga: Ini Upaya Pemkot Bekasi untuk Pulihkan Ekonomi yang Terpuruk akibat Pandemi

Sebanyak empat alat berat diterjunkan guna mengeruk sampah beserta lumpur sehingga aliran Kali Cikarang kembali normal.

"Alat berat di Kali Cikarang total empat unit. Bukan hanya sampah yang kami bersihkan, karena ada sedimentasi juga, jadi kami keruk, makanya ada SDA juga. Di hulu ada masalah pendangkalan, di hilir banyak sampah," ungkapnya.

Oleh sebab itu, pengerukan sampah di Kali Busa belum dijadikan prioritas utama sehingga masih harus menunggu proyek normalisasi Kali Cikarang selesai.

Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul "Sampah Sumbat Aliran Kali Cikarang dan Membuat Gagal Panen di 22 Desa Kabupaten Bekasi". (Tribun Bekasi/Rangga Baskoro

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com