JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah seminggu pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas bergulir di Jakarta. Berdasarkan hasil evaluasi sementara, selama PTM terbatas itu banyak sekolah di Jakarta Barat yang sarana prasarananya kurang lengkap.
"Persiapan kayak sarana dan prasarana harus lebih lengkap, misalkan pengukur suhu tolong diperbanyak," kata Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Pendidikan Jakarta Barat II, Masduki, Jumat (3/9/2021).
Masih banyak sekolah yang belum memenuhi minimal jumlah kepemilikan thermogun, yakni lima buah.
Baca juga: SMA/SMK di Kota Tangerang Sudah Diizinkan Gelar PTM Terbatas
"Kan ada batas minimal lima. Ada yang satu sekolah dua thermogun," kata Masduki.
Sementara secara substansi, Masduki menyampaikan tak ada hal yang perlu dievaluasi pihaknya.
"Sebenarnya evaluasi secara substansi sih tidak ada. Sebagian besar sudah oke semua," imbuhnya.
Pemprov DKI Jakarta telah membuka sekolah tatap muka terbatas mulai 30 Agustus 2021 dan diikuti 610 sekolah. Kapasitas ruang kelas maksimal 50 persen untuk jenjang SD, SMP dan SMA/SMK sederajat dengan pengaturan jarak minimal 1,5 meter.
Untuk PAUD dan SLB maksimal 5 peserta didik per kelas dengan pengaturan jarak minimal 1,5 meter.
Materi yang diajarkan merupakan materi esensial dengan durasi waktu bervariasi sebagai berikut: