Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Greg Teguh Santoso
Versatilist dan Auditor Sistem Manajemen

Sedang menyelesaikan studi S3 di Taiwan sembari menjadi pengajar di beberapa universitas.  Seorang versatilist yang gemar bertualang di dunia maya dan berkolaborasi di dunia nyata, membaca, mengajar, dan menulis. Mari mampir, tegur-sapa di versatilistmilenial2020@gmail.com.

Ancaman Tenggelam dan Pentingnya Digitalisasi Air di Jakarta

Kompas.com - 06/09/2021, 16:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Melalui implementasi artificial intelligent, misalnya, dapat dipetakan titik-titik kebocoran saluran air secara cepat dan terukur sehingga bisa segera dilakukan perbaikan guna menghindari pemborosan air secara sia-sia.

Baca juga: 7 Kebijakan DKI Jakarta untuk Cegah Jakarta Tenggelam di 2050

 

Inovasi dan investasi Singapura di sektor air ini telah menjadikannya kota yang diakui secara internasional untuk pengelolaan air terpadu, serta hidrohub global yang sedang berkembang.

Negara kota ini telah dan sedang menjadi pusat terkemuka untuk peluang bisnis dan keahlian dalam teknologi air, dengan ekosistem yang hidup dan berkembang dari sekitar 180 perusahaan air serta lebih dari 20 pusat penelitian air yang mencakup seluruh rantai nilai air yang terintegrasi.

Pendekatan holistik yang diadopsi telah menghasilkan ketergantungan yang lebih rendah pada sumber air eksternal melalui diversifikasi, termasuk melalui desalinasi, penyimpanan air hujan dan air daur ulang berkualitas tinggi.

Digitalisasi tata-kelola air juga akan memperluas menu pilihan dalam mengatasi masalah seperti banjir bandang yang pernah menerpa Singapura pada tahun 2019 lalu.

Kita masih terbayang betapa hujan lebat telah menyebabkan banjir bandang di Craig Road serta Orchard Road sebagai urat nadi perdagangan.

Sementara solusi konvensional adalah dengan memperlebar saluran air di jalan atau membangun gorong-gorong.

Analisis data yang dikumpulkan selama hujan dan pemodelan komputer menunjukkan perbaikan yang jauh lebih tidak mengganggu kepentingan publik. Yakni dengan mendirikan bendung. Hanya perlu waktu satu hari. Ketika hujan deras mengguyur daerah itu beberapa bulan kemudian, tidak ada banjir bandang.

Dengan digitalisasi, Singapura memiliki lebih banyak pilihan informasi untuk dipilih dan dieksekusi cepat, serta menghindari banyak pekerjaan yang tidak perlu.

Tambahan pula soal pompa air, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari setiap utilitas air. Singapura memiliki lebih dari 2.000 pompa air, termasuk pompa transfer di stasiun pompa, pompa proses, dan pompa dosis pra dan pasca-kimia dalam proses pengolahan.

Sejak 2018, negara ini telah menggunakan sensor getaran murah oleh Proaspect Solutions di Chestnut Avenue Water Works (CAWW) untuk menguji efektivitasnya dalam memantau dan memprediksi kondisi set pompa.

Sensor mengambil pembacaan secara teratur dan menghasilkan peringatan melalui SMS ke teknisi ketika nilai ambang batas getaran terlampaui. Contoh ini dianalisis lebih lanjut untuk memprediksi kegagalan komponen yang akan datang.

Selain itu, sensor ini juga memantau set pompa selama start-up, di mana mengukur dan meninjau karakteristik set pompa selama fase start-up dapat mengungkapkan masalah atau kesalahan start-up yang akan datang bahkan lebih awal, serta memungkinkan tindakan dini untuk mencegah kegagalan peralatan.

Hal ini menjadi penting bagi DKI Jakarta tatkala menghadapi musim hujan mendatang agar tak kembali berpolemik dibumbui politik.

Baca juga: Misi Menyelamatkan Jakarta agar Tak Tenggelam 2050

Sejatinya proses digitalisasi air sudah pula dijalankan oleh Telkom dan perusahaan air minum di beberapa daerah.

Akhir tahun lalu, misalnya, pihak Telkom dan PDAM Kabupaten Bandung mewujudkan solusi digital smart metering melalui sistem billing terintegrasi, basis data yang terpusat, dan dashboard tata-kelola air.

Perlu ditindak-lanjuti lebih menyeluruh dalam tata kelola sumberdaya air, distribusi, hingga proses pemeliharaan agar hemat dan ramah lingkungan.

Dalam konteks DKI Jakarta, upaya-upaya di atas jelas menjadi urgent dan perlu segera diwujud-nyatakan mengingat prediksi waktu tahun 2030 tenggelam kian mendekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk 'Trading'

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk "Trading"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com