TANGERANG, KOMPAS.com - MA (19), remaja yang diduga korban pembunuhan dan jenazahnya ditemukan di Teluknaga, Kabupaten Tangerang, pada Senin (6/9/2021), merupakan tulang punggung keluarga.
Kepolisian sebelumnya menduga pria yang tinggal di Lemo, Teluknaga, itu merupakan korban pembunuhan lantaran banyak luka di tubuhnya saat jenazahnya ditemukan.
Ketua RT tempat korban tinggal, Aples, menyebutkan bahwa MA merupakan anak yatim.
Bapaknya meninggal kurang lebih tiga tahun yang lalu. Setelah lulus SMA, MA bekerja di sebuah pabrik di wilayah Kosambi, Kabupaten Tangerang.
"Dia memang warga sini. Dia yatim. Setelah lulus, korban bekerja di pabrik di Kosambi," ucap Aples saat ditemui di rumah duka korban, Senin malam.
Baca juga: Jenazah Pria Diduga Korban Pembunuhan Ditemukan di Teluknaga
"Setahu saya, setelah dia (MA) bekerja, ibunya berhenti bekerja," sambungnya.
Kata dia, ibu korban berhenti bekerja lantaran mengurus adik MA yang masih berusia 14 tahun.
Aples menyampaikan, korban merupakan remaja yang aktif mengaji. Kadang-kadang, MA juga menyempatkan diri untuk menongkrong bersama karang taruna setempat pada malam hari.
Korban juga dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul bersama tetangganya.
"Ya di sini kami juga kaget begitu tahu kejadian itu. Keluarga sama tetangga di sini tahunya dari video-video di internet juga," paparnya.
Baca juga: Selidiki Kasus Dugaan Pembunuhan di Teluknaga, Polisi Belum Temukan Alat Bukti
Aples menambahkan, hingga Senin sekitar pukul 19.00 WIB, jenazah korban belum tiba di rumah duka dan masih berada di RSUD Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang.
Perangkat RT setempat dan beberapa pihak lain hendak menunggu jenazah korban tiba di rumah duka.
"Rencananya mau dimakamkan di makam dekat sini," sebut Aples.
Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim sebelumya menuturkan, menurut keterangan, warga setempat menemukan sekujur tubuh korban dipenuhi oleh luka luar.
"Luka-lukanya diakibatkan benda tajam," kata Abdul, Senin.
Oleh karena itulah, kepolisian menduga bahwa MA merupakan korban pembunuhan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.