Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM Terbatas di SMAN 1 Tangerang: Siswa Mudah Serap Pelajaran, Guru Merasa Canggung

Kompas.com - 07/09/2021, 09:13 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

"Kalau kendaraan, jadi kalau bisa diantarkan saja atau menggunakan ojek dan kendaraan online," papar Niniek.

"Jadi tidak diperkenankan untuk naik transportasi umum," sambungnya.

Murid lebih mudah cerna materi

Ishak Yuda, siswa kelas 12, merasa senang PTM terbatas akhirnya dapat digelar.

"Senang ketemu teman, bisa berinteraksi langsung sama teman, sama guru juga. Ya, akhirnya ketemu sama teman, gitu," paparnya.

Baca juga: PTM Terbatas Perdana di SMAN 1 Tangerang, Siswa Lebih Mudah Serap Materi

Meski demikian, Ishak justru merasa ada sesuatu yang aneh dengan pelaksanaan PTM.

Pasalnya, dia harus beradaptasi kembali dengan skema pembelajaran di sekolah itu atau via luring (offline) itu.

"Aneh saja gitu kembali di sekolah dan lihat (materi) di papan tulis lagi setelah sekian lama," tuturnya.

Akan tetapi, Ishak berujar bahwa PTM dapat membuatnya memahami materi yang disampaikan oleh guru secara lebih mudah, terlebih materi-materi pada mata pelajaran bidang eksakta.

"Kalau pelajaran lain, yang materinya bisa lebih mudah dihafal, itu online lebih asyik karena bisa googling," sambung dia.

Ishak menambahkan, penerapan protokol kesehatan yang wajib diikuti tidak membuatnya merasa terbebani.

Siswa kelas 12 lain, Aji Adinata, mengaku terdapat perbedaan yang sangat terasa antara PTM dan pembelajaran via daring.

'Kerasa banget, soalnya kalau pas online susah dicerna, gitu. Kalau pas offline gampang dicernanya. Lebih enjoy pas offline juga, lebih masuk juga pelajarannya," paparnya.

Baca juga: PTM Terbatas, Guru SMAN 1 Tangerang Merasa Canggung Bercampur Senang Bertemu Siswa

Aji menambahkan, mata pelajaran yang diikuti hari ini adalah matematika wajib dan prakarya.

Kelas pertamanya dimulai pukul 08.00 WIB dan selesai pukul 11.00 WIB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com