"Kalau kendaraan, jadi kalau bisa diantarkan saja atau menggunakan ojek dan kendaraan online," papar Niniek.
"Jadi tidak diperkenankan untuk naik transportasi umum," sambungnya.
Murid lebih mudah cerna materi
Ishak Yuda, siswa kelas 12, merasa senang PTM terbatas akhirnya dapat digelar.
"Senang ketemu teman, bisa berinteraksi langsung sama teman, sama guru juga. Ya, akhirnya ketemu sama teman, gitu," paparnya.
Baca juga: PTM Terbatas Perdana di SMAN 1 Tangerang, Siswa Lebih Mudah Serap Materi
Meski demikian, Ishak justru merasa ada sesuatu yang aneh dengan pelaksanaan PTM.
Pasalnya, dia harus beradaptasi kembali dengan skema pembelajaran di sekolah itu atau via luring (offline) itu.
"Aneh saja gitu kembali di sekolah dan lihat (materi) di papan tulis lagi setelah sekian lama," tuturnya.
Akan tetapi, Ishak berujar bahwa PTM dapat membuatnya memahami materi yang disampaikan oleh guru secara lebih mudah, terlebih materi-materi pada mata pelajaran bidang eksakta.
"Kalau pelajaran lain, yang materinya bisa lebih mudah dihafal, itu online lebih asyik karena bisa googling," sambung dia.
Ishak menambahkan, penerapan protokol kesehatan yang wajib diikuti tidak membuatnya merasa terbebani.
Siswa kelas 12 lain, Aji Adinata, mengaku terdapat perbedaan yang sangat terasa antara PTM dan pembelajaran via daring.
'Kerasa banget, soalnya kalau pas online susah dicerna, gitu. Kalau pas offline gampang dicernanya. Lebih enjoy pas offline juga, lebih masuk juga pelajarannya," paparnya.
Baca juga: PTM Terbatas, Guru SMAN 1 Tangerang Merasa Canggung Bercampur Senang Bertemu Siswa
Aji menambahkan, mata pelajaran yang diikuti hari ini adalah matematika wajib dan prakarya.
Kelas pertamanya dimulai pukul 08.00 WIB dan selesai pukul 11.00 WIB.