JAKARTA, KOMPAS.com - Holywings menjadi sorotan akhir-akhir ini usai beberapa outletnya yang terletak di Jakarta terbukti melanggar aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Oulet Holywings yang terletak di Kemang, Jakarta Selatan, bahkan dilarang beroperasi selama PPKM usai kedapatan melanggar batas jam operasional.
Holywings didirikan oleh PT Aneka Bintang Gading pada 2014 yang bergerak di sektor food and beverages.
Perusahaan tersebut memiliki tiga produk, yakni Holywings Bar, Holywings Club, dan Holywings Restaurant.
Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Penutupan Kafe Holywings Kemang | Kondisi Covid-19 Terkini
Menyuguhkan live music untuk pengunjungnya, berbagai outlet Holywings digandrungi oleh kawula muda.
Outlet Holywings sendiri saat ini sudah tersebar di kota-kota besar di Indonesia, mulai dari Jakarta, Bandung, Bekasi, Serpong, Surabaya, Medan, hingga Makassar.
Setidaknya sudah ada 30 outlet Holywings di seluruh Indonesia.
Co-Founder Holywings Ivan Tanjaya menceritakan awal mula berdirinya brand tersebut.
Menurut pria berusia 32 tahun itu, Holywings tercipta setelah bisnis kedai nasi gorengnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, terus mengalami kerugian.
Tak mau terus terpuruk, pria lulusan salah satu kampus di Beijing, China, itu pun terus memutar otaknya.
Baca juga: 3 Kali Lakukan Pelanggaran, Holywings Kemang Dilarang Beroperasi Selama PPKM
Akhirnya, dia ingat dengan sebuah bar di Beijing yang kerap dikunjungi saat berkuliah di "Negeri Tirai Bambu" tersebut. Di bar tersebut, kata Ivan, salah satu keunggulannya adalah menyuguhkan live music.
Bar tersebut pun selalu ramai dikunjungi. Alhasil, dia coba mengadopsi konsep tersebut di Indonesia dengan mendirikan Holywings.
Menurut Ivan, pada kisaran tahun 2014-2015, tempat hiburan malam di Indonesia masih dibanjiri oleh kelab malam yang menyuguhkan pertunjukan disc jockey (DJ).
"Holywings tercipta karena gue banget, gue seneng nyanyi, makan, dan minum," ujar Ivan dikutip Kompas.com dari akun YouTube Holywings pada Jumat (7/5/2021).
Akhirnya, Ivan memutuskan menyulap bekas kedai nasi gorengnya di Kelapa Gading menjadi outlet Holywings.
Baca juga: Holywings Kemang 3 Kali Lakukan Pelanggaran, Manajemen: Kami Cari Uang, Cari Makan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.