Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkurang Selama Pandemi, Sampah Anorganik di Jakbar Hanya Delapan Ton Sehari

Kompas.com - 07/09/2021, 13:34 WIB
Sonya Teresa Debora,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah sampah anorganik di bank sampah di Jakarta Barat selama pandemi menurun.

"Kalau sekarang itu sekitar 4 sampai dengan 8 ton per harinya," kata Subarna Martadinata selaku Petugas pengawas Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat saat dihubungi Selasa (7/9/2021).

Padahal, sebelum pandemi, jumlah sampah anorganik di bank sampah seharinya bisa mencapai 12 ton.

Subarna yang juga merupakan pengurus Divisi Sosialisasi Bank Sampah Induk Satu Hati, Cengkareng, Jakarta Barat, menduga, hal ini disebabkan ditutupnya aktivitas perkantoran dan sekolah yang tinggi akan suplai sampah anorganik.

Baca juga: Wagub DKI: Jakarta Sudah Bebas Zona Merah Covid-19

"Pertama karena sekolah sempat tidak aktif. Kedua karena pembatasan sosial dan banyak yang WFH juga jadi banyak yang tidak membuang sampah," kata Subarna.

Adapun, menurut Subarna, terdapat 803 bank sampah di Jakarta Barat.

"Kalau mau ikut menabung di bank sampah warga harus kumpulin sampah khususnya sampah anorganik ya," jelas Subarna.

Terdapat dua jenis bank sampah, yakni bank sampah unit dan bank sampah induk. Bank sampah induk sendiri akan menampung seluruh sampah dari bank sampah unit.

Sementara, yang dimaksud bank sampah unit adalah bank sampah yang tersebar di unit rumah tangga, sekolah, maupun perkantoran.

Baca juga: Aturan Masuk Mall Jakarta Selama PPKM Level 3

"Nanti sesuai dengan jadwal yang sudah ada, (sampah di) bank sampah unit kita jemput untuk dibawa ke bank sampah induk," kata Subarna.

Kemudian, warga yang menabung di bank sampah akan mendapat imbalan berupa uang sesuai dengan berat sampah yang mereka kumpulkan.

Harga sampah sendiri bervariasi, untuk plastik bening misalnya, harga per kilogram adalah Rp 7.000, untuk kardus atau box harga per kilogram Rp 3.000, sementara harga koran per kilogram Rp 1.000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com