BEKASI,KOMPAS.com - Ribuan warga yang tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Bekasi mengalami bencana kekeringan.
Akibatnya, beberapa warga terpaksa mengonsumsi air sungai yang tercemar limbah.
Adapun sembilan kecamatan tersebut adalah Kecamatan Cibarusah, Cikarang Pusat, Serang Baru, Cikarang Timur, Sukawangi, Sukatani, Cabang Bungin, Muaragembong dan kecamatan Karangbahagia.
Baca juga: 22 Desa di Kabupaten Bekasi Dilanda Kekeringan, Petani Gagal Panen
"Wilayah Kabupaten Bekasi memang sudah masuk siaga kekeringan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi Henri Lincoln, melansir Tribun News, Rabu (8/9/2021).
Henri berujar bahwa bencana tersebut kerap terjadi sejak beberapa tahun belakangan sehingga pemerintah daerah melakukan antisipasi dengan mengirimkan bantuan air bersih ke wilayah yang terdampak kekeringan.
"Selain banjir, Kabupaten Bekasi kerap kekeringan, nah ini kita akan lakukan suplai air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan," ujarnya.
Aktivis Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Dedi Kurniawan menduga, warga Kabupaten Bekasi sudah dua tahun belakangan kekurangan air bersih.
Hal tersebut terjadi lantaran air sungai yang ada di wilayahnya sudah tercemar limbah pabrik.
Baca juga: BNPB: Jatim, Bali, NTT, dan NTB Siaga Hadapi Potensi Kekeringan
"Karena susah air bersih, banyak warga yang komsumsi air sungai yang tercemar limbah, apalagi sekarang masuk kekeringan," ujarnya.
Mernurut dia, saat ini kualitas air yang mengaliri tujuh sungai alam wilayah Kabupaten Bekasi berbahaya untuk kesehatan apabila dikonsumsi. Hanya Kali Cikarang saja yang aliran air yang kualitasnya masih terjaga sebagai habitat satwa endemik, Ikan Baunk.
"Itu pun hanya dari kawasan Gunung Karang hingga Cikarang Barat saja," ujar dia.
Sementara dari Cikarang Barat sampai Muaragembong yang melewati Sukatani, Sukawangi, dan Cabang Bungin, sudah tercemar limbah B3 dari perusahaan di sebelas kawasan, terdapat empat kawasan yang bersinggungan langsung dengan kali Cikarang, Cabang, Jambe, Cipamingkis, dan Citarum.
Hal itu menyebabkan terjadinya akumulasi sedimentasi swap dan lumpur dari aktivitas pembuangan atau sisa produksi pabrik. Empat kawasan itu EJIP, Hyundai, MM2100, dan Jababeka.
Data perusahaan sudah saya data, nanti kita laporkan langsung kepada pemerintah pusat," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul BPBD Nyatakan Wilayah Kabupaten Bekasi Siaga Bencana Kekeringan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.