Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bencana Kekeringan Landa Kabupaten Bekasi, Air Sungai Tak Laik Konsumsi

Kompas.com - 08/09/2021, 15:15 WIB
Djati Waluyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI,KOMPAS.com - Ribuan warga yang tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Bekasi mengalami bencana kekeringan.

Akibatnya, beberapa warga terpaksa mengonsumsi air sungai yang tercemar limbah.

Adapun sembilan kecamatan tersebut adalah Kecamatan Cibarusah, Cikarang Pusat, Serang Baru, Cikarang Timur, Sukawangi, Sukatani, Cabang Bungin, Muaragembong dan kecamatan Karangbahagia.

Baca juga: 22 Desa di Kabupaten Bekasi Dilanda Kekeringan, Petani Gagal Panen

"Wilayah Kabupaten Bekasi memang sudah masuk siaga kekeringan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi Henri Lincoln, melansir Tribun News, Rabu (8/9/2021).

Henri berujar bahwa bencana tersebut kerap terjadi sejak beberapa tahun belakangan sehingga pemerintah daerah melakukan antisipasi dengan mengirimkan bantuan air bersih ke wilayah yang terdampak kekeringan.

"Selain banjir, Kabupaten Bekasi kerap kekeringan, nah ini kita akan lakukan suplai air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan," ujarnya.

Aktivis Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Dedi Kurniawan menduga, warga Kabupaten Bekasi sudah dua tahun belakangan kekurangan air bersih.

Hal tersebut terjadi lantaran air sungai yang ada di wilayahnya sudah tercemar limbah pabrik.

Baca juga: BNPB: Jatim, Bali, NTT, dan NTB Siaga Hadapi Potensi Kekeringan

"Karena susah air bersih, banyak warga yang komsumsi air sungai yang tercemar limbah, apalagi sekarang masuk kekeringan," ujarnya.

Mernurut dia, saat ini kualitas air yang mengaliri tujuh sungai alam wilayah Kabupaten Bekasi berbahaya untuk kesehatan apabila dikonsumsi. Hanya Kali Cikarang saja yang aliran air yang kualitasnya masih terjaga sebagai habitat satwa endemik, Ikan Baunk.

"Itu pun hanya dari kawasan Gunung Karang hingga Cikarang Barat saja," ujar dia.

Sementara dari Cikarang Barat sampai Muaragembong yang melewati Sukatani, Sukawangi, dan Cabang Bungin, sudah tercemar limbah B3 dari perusahaan di sebelas kawasan, terdapat empat kawasan yang bersinggungan langsung dengan kali Cikarang, Cabang, Jambe, Cipamingkis, dan Citarum.

Hal itu menyebabkan terjadinya akumulasi sedimentasi swap dan lumpur dari aktivitas pembuangan atau sisa produksi pabrik. Empat kawasan itu EJIP, Hyundai, MM2100, dan Jababeka.

Data perusahaan sudah saya data, nanti kita laporkan langsung kepada pemerintah pusat," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul BPBD Nyatakan Wilayah Kabupaten Bekasi Siaga Bencana Kekeringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com