"Jadi di AJB (akta jual beli) itu, depan sini itu jalan, di kanan tanah orang lain, kiri tanah orang lain, belakang jalan," tutur Tarmo.
Tak hanya Tarmo, warga lainnya bernama Pujiono (51) juga dimintai uang oleh pengembang tersebut.
Baca juga: Lurah Sebut Pembangun Tembok yang Tutupi Akses Rumah Warga Serua Ciputat Tak Melapor
Namun, Pujiono juga tidak sanggup membayar uang yang diminta karena terlalu mahal.
"Sama, saya juga ditawari, cuma uang dari mana. Penghasilan sehari-hari juga habis buat dapur," ujar Pujiono.
Pantauan Kompas.com di lokasi pada Selasa, tembok tersebut memiliki panjang kurang lebih 30 meter dengan tinggi sekitar dua meter.
Tembok itu berdiri tepat di depan tiga unit rumah warga, termasuk rumah Tarmo dan Pujiono. Akses yang biasa digunakan warga untuk keluar dan masuk kini tertutup.
Proses pembangunan tembok penghalang tersebut tampak belum rampung sepenuhnya. Di sekitar lokasi, masih terdapat tumpukan batu bata, pasir, dan kerikil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.