"Nanti tentu DKI Jakarta akan melakukan kajian analisa, nanti Pak Gubernur juga memimpin rapat-rapat internal apakah usulan (lockdown akhir pekan) dari DPR RI dimungkinkan," kata Riza.
Tiga hari berselang, Anies membantah pernyataan wakilnya itu melalui siaran langsung video streaming di YouTube.
Baca juga: Tegaskan Holywings Ditutup Selama Pandemi, Anies: Pesan bagi Semua
"Jakarta tidak pernah merencanakan penerapan kebijakan lockdown akhir pekan. Berita tentang kebijakan lockdown itu adalah wacana yang berkembang di masyarakat dan media," kata Anies.
Dia bahkan membantah tidak pernah mempertimbangkan karena menilai lockdown akhir pekan bukan solusi yang harus diambil.
Karena Covid-19 menular tidak hanya di akhir pekan saja, ujar Anies, melainkan di setiap hari selama interaksi antar manusia tidak dibarengi dengan protokol kesehatan.
"Bukan hanya di akhir pekan, bukan hanya di malam hari. Karena virus tidak kenal waktu dan bisa menyebar terus menerus lewat siapapun juga," kata Anies.
Perbedaan pandangan juga terjadi pada Maret tahun ini setelah pemain skateboard ribut dengan petugas Satpol PP karena bermain skateboard di trotoar.
Riza saat itu melarang penggunaan skateboard di trotar karena memang trotoar diperuntukan bagi para pejalan kaki.
"Olahraga skateboard di trotoar tidak boleh. Kan ada tempat yang sudah disiapkan. Pemprov menyiapkan (tempat bermain), pemerintah pusat di Senayan juga menyiapkan. Jadi kalau di situ (trotoar) warga banyak yang keberatan dan protes," kata Riza.
Pernyataan tersebut rupanya berseberangan dengan yang disampaikan Anies kepada pemain skateboard Satria Vijie.
Satria mengaku bertemu Anies dan mendapat restu menggunakan trotoar Jakarta untuk bermain skateboard.
Anies hanya menyebut agar pemain skateboard menghormati pejalan kaki, menjaga kebersihan trotoar dan menerapkan protokol kesehatan saat bermain skateboard.
Pada Mei 2021 perbedaan pandangan kembali terjadi, Riza dengan jelas meminta kepada warga yang kembali dari aktivitas mudik untuk tidak membawa kerabat ke Jakarta.
"Kami mohon maaf bagi yang kembali ke Jakarta untuk tidak membawa (kerabat) seperti tahun-tahun selama ini, dari dulu setiap habis lebaran itu yang pulang kampung membawa temannya, saudaranya ke Jakarta," ucap Riza.
Riza mengatakan sebagai Ibu Kota, Jakarta sudah penuh sesak dan mungkin tidak bisa menampung orang lebih banyak lagi.