Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Fakta Bertambahnya Korban Jiwa akibat Kebakaran di Lapas Tangerang

Kompas.com - 10/09/2021, 09:44 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Kota Tangerang, Banten, kebakaran hebat pada Rabu (8/9/2021).

Untuk sementara polisi menduga kebakaran terjadi karena hubungan arus pendek listrik atau korsleting.

Pada Rabu, tercatat 41 narapidana (napi) yang meninggal dunia, 8 napi yang luka berat, dan 72 warga binaan yang luka ringan.

Namun, pada Kamis (9/9/2021), napi yang tewas bertambah tiga orang.

Baca juga: Tangis Ibu Korban Kebakaran Lapas Tangerang: Seharusnya Bebas Tiga Bulan Lagi...

Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi (HPI) RSUD Kabupaten Tangerang Hilwani berujar, tiga napi meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang.

"Napi pertama tewas pukul 03.00 WIB, yang kedua jam 06.00 WIB, dan yang ketiga jam 07.00 WIB," kata Hilwani.

Dengan demikian, masih ada tujuh napi yang dirawat di RSUD tersebut.

3 napi tewas alami gangguan multiorgan

Dokter jaga ICU bedah RSUD Kabupaten Tangerang Santika Budi Andyani berujar, ketiga korban yang tewas pada Kamis kemarin berinisial A, H, dan T.

Dia menyatakan, pihak RS sempat memasangkan ventilator saat ketiga pasien itu masuk ICU pada Rabu kemarin.

Kemudian, pihaknya melakukan pemeriksaan laboratoriun dan pemeriksaan penunjang lainnya.

Baca juga: Bertambah 3 Napi Tewas akibat Lapas Tangerang Terbakar, Korban Alami Gangguan Multi-organ

Dari hasil pemeriksaan tersebut, ketiganya mengalami gangguan organ tubuh akibat luka bakar yang mereka alami.

"Sudah mengalami gangguan multi organ seperti gangguan ginjal, gangguan livernya," urainya.

Santika menjelaskan, A meninggal pada pukul 03.00 WIB, kemudian H meninggal pada pukul 06.00 WIB, lalu disusul T pada pukul 07.00 WIB.

Ketiganya mengalami kadar luka bakar yang berbeda, mulai 60-98 persen.

Baca juga: Alami Gangguan Multiorgan, 3 Napi Korban Kebakaran Lapas Tangerang Tewas Sebelum Dioperasi

"Tuan A memang kondisinya luka bakarnya berat (kadar kebakaran) sekitar 98 persen. Pasien itu mengalami kondisi infeksi yang berat yang sudah mengganggu organ-organ yang lain," papar Santika.

Dia menjelaskan, luka bakar yang dialami H juga tergolong berat dengan kadar mencapai 60-80 persen.

"Lalu yang terakhir yang ketiga, tuan T itu luka bakarnya 80 persen, sudah berat," ucapnya.

Santika menyatakan, sebelum meninggal, ketiga napi itu dirawat secara intensif. Sebab, saat masuk ICU, ketiganya mengalami syok berat.

"Kemarin itu karena kondisi masuk pasiennya syok berat, jadi kami atasi dulu. Dehidrasi cairan, kami berikan obat buat penataan jantung pasien," papar Santika.

Setelah kondisi tiga napi itu stabil, mereka seharusnya dioperasi pada Kamis ini. Namun, mereka meninggal sebelum dioperasi.

"Ketika kondisinya stabil, rencananya hari ini kami lakukan operasi, cuma ketiga pasien itu belum sempat kami lakukan tindakan operasi," ujar Santika.

Cerita anak T

Andrew, anak T, mengaku telah menerima kenyataan bahwa ayahnya meninggal dalam peristiwa tersebut.

Menurut dia, musibah kebakaran itu merupakan sebuah kecelakaan.

"Saya menilai ini suatu kecelakaan, ini musibah. Semuanya tidak ada yang menginginkannya," ucapnya.

Atas peristiwa kebakaran yang terjadi, dia tidak ingin menyalahkan siapa pun.

Baca juga: Polisi Kumpulkan 31 Sampel DNA Keluarga Korban Kebakaran Lapas 1 Tangerang

Andrew meminta kepada masyarakat agar mendoakan para napi yang masih menerima perawatan.

Dia juga berterima kasih atas santunan yang diberikan oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih soal santunan ini. Mari kita sama-sama berdoa, semoga korban yang masih dirawat segera sembuh," papar Andrew.

4 napi jalani operasi

Dr Santika berujar, dari tujuh napi yang kini masih dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang, empat di antaranya menjalani operasi hari ini.

Menurut dia, derajat luka bakar keempat orang itu berbeda-beda, mulai dari 13,5-98 persen.

"Yang tiga orang ini sekitar 50-98 persen, untuk yang sedang lagi jalan operasi ini (derajat luka bakarnya) 13,5 persen," papar Santika.

Baca juga: Dua Napi Korban Kebakaran Lapas Tangerang Jalani Operasi, Kondisinya Masih Tak Stabil

Napi dengan derajat luka bakar 13,5 persen memiliki peluang untuk bertahan hidup yang cukup tinggi.

Sementara itu, tiga napi yang derajat luka bakarnya di atas 50 persen cenderung memiliki peluang untuk bertahan hidup yang sedikit.

Pasalnya, ketiga warga binaan tersebut mengalami gangguan multiorgan.

"Cuma untuk kondisi (kadar luka bakar) yang di atas 50 persen memang agak sulit ya karena sudah terjadi gangguan multiorgan," ujar Santika.

"Kami juga sudah kolaborasi antara bagian anestesi konsultan ICU kami, bedah plastik, juga bagian penyakit dalam," sambung dia.

Hilwani berujar, hanya ada dua warga binaan yang dioperasi dari empat napi yang dijadwalkan.

Dua napi yang tidak jadi dioperasi itu karena kondisi tubuhnya tidak memungkinkan untuk dioperasi.

Hilwani menyatakan, operasi yang dilakukan kepada dua napi tersebut berjalan dengan lancar.

Adapun keduanya menjalani operasi untuk luka bakar yang mereka alami.

Namun, sayangnya, kondisi kedua napi itu kembali tidak stabil lagi.

"Korban, hasil operasinya berjalan dengan lancar cuma kondisinya kembali lagi tidak stabil ya," ungkapnya.

Untuk menangani dua napi yang baru menjalani operasi, pihak RS bakal fokus terhadap pemulihan tanda-tanda vitalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com