"Itu kira-kira jam 08.30 WIB, warga sekitar sudah mulai beraktivitas, sudah mulai ramai sih," kata Dwi saat ditemui.
Dwi mengatakan, sedikitnya sepuluh orang petugas masuk ke dalam rumah SH. Sementara itu, sekira tujuh orang petugas berjaga di luar.
Baca juga: Cerita Ketua RT Soal Penangkapan Teroris di Wilayahnya, Tersangka Ditangkap Tanpa Perlawanan
Menurut warga sekitar, ada juga petugas yang membawa senjata.
"Dia saat itu lagi nyantai saja. Ada keluarganya juga di rumah, ada istri sama anaknya ya," ucap Dwi.
Kemudian, petugas menunjukkan surat perintah penangkapan dan segera menjelaskan maksud kedatangan mereka. Menurut Dwi, SH terkejut kala itu.
3. Ditangkap tanpa perlawanan
Dwi melanjutkan, SH tidak melawan saat ditangkap.
"Pada saat penangkapan, dia (SH) sempat terkejut, kita tenangkan, kita kasih penjelasan itu, nah mereka pasrah. Artinya, menerima walaupun tidak tahu nanti prosesnya seperti apa. Enggak ada perlawanan," ungkap Dw.
Baca juga: Polisi Amankan Sejumlah Buku dan Dokumen Terorisme dari Rumah Tersangka Teroris di Jelambar
Istri dan anak SH, kata Dwi, juga tidak melakukan perlawanan.
"Mereka (keluarga SH) cukup tenang, mereka menyerahkan karena ada kita pengurus, mereka hanya minta (informasi) yang bawa (SH) siapa, 'Tolong Pak RW bisa menjelaskan, bilamana ke depannya kalau orangtua saya enggak bersalah tolong pulangin'," lanjut Dwi.
4. Polisi geledah rumah SH
Penangkapan tersebut, kata Dwi, langsung diikuti penggeledahan kediaman SH. Sejumlah barang dibawa oleh petugas usai penggeledahan.
"Itu buku-buku, dokumen-dokumen pengajian, dokumen-dokumen berkaitan masalah terorisme, jadi banyaklah bukunya," jelas Dwi.
"Buku, dokumen, paspor, terus surat dokumen ke luar negeri (dibawa)," lanjutnya.
Dwi memperkirakan, ada sekitar 25 buku yang dibawa oleh petugas. Menurut Dwi, sebilah pedang juga ditemukan di kediaman SH.
"(Pedang) tidak dibawa, ditemukan, cuma dari tim Inafis tidak dibawa. Alasannya, dari tim Inafis enggak diperluin itu, tidak berkaitan," ungkap Dwi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.