Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Usia 3 Tahun, MRT Jakarta Sudah Mogok 2 Kali

Kompas.com - 12/09/2021, 08:29 WIB
Singgih Wiryono,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Moda Raya Terpadu atau Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memberikan harapan besar transportasi umum di dalam ibu kota.

Jakarta Mass Transit System mulai dicetuskan Presiden Ketiga Republik Indonesia BJ Habibie tahun 1985 saat dia menjabat sebagai Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di era pemerintahan Presiden Soeharto itu.

Sejak saat itu, transportasi berbasis rel di Jakarta, termasuk di dalamnya adalah MRT, mulai dikembangkan.

Di masa kepemimpinan Gubernur DKI Sutiyoso, konsep awal pembangunan MRT mulai digurat di atas kertas. Termasuk konstruksi jalur bawah tanah yang disebut sebagai subway.

Memasuki tahun 2005, Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono memberikan keputusan bahwa MRT Jakarta masuk dalam proyek strategis nasional.

Baca juga: Gangguan Kelistrikan Internal, Penyebab Terganggunya Layanan MRT Jakarta

Gubernur DKI kemudian berganti pemimpin.

Di era Fauzi Bowo, PT MRT Jakarta dibentuk untuk menjadi pengelola sekaligus menjadi perusahaan yang membangun MRT Jakarta dibantu oleh Japan Bank for International Cooperation.

Era kepemimpinan pria yang akrab disapa Foke ini hanya sampai pada pemindahan beragam utilitas yang akan digunakan untuk pembangunan MRT.

Pada saat Gubernur Jokowi menjabat, barulah proyek MRT ini dieksekusi.

MRT dibangun secara resmi dengan peletakan batu pertama 10 Oktober 2013 yang sekarang menjadi stasiun dukuh atas.

Proyek tersebut kemudian diresmikan di masa kepemimpinan Gubernur Anies, tepatnya pada 24 Maret 2019. Namun belum sampai tiga tahun, MRT sudah dua kali mogok.

Petugas melakukan pengecekan kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Jelang peresmian MRT yang akan dilaksanakan pada Maret 2019 tersebut masyarakat dapat mencoba secara gratis moda transportasi itu mulai 27 Februari. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA Petugas melakukan pengecekan kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Jelang peresmian MRT yang akan dilaksanakan pada Maret 2019 tersebut masyarakat dapat mencoba secara gratis moda transportasi itu mulai 27 Februari. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.

Mogok saat peristiwa blackout Jakarta

Peristiwa mogoknya MRT pertama kali terjadi 5 Agustus 2019 akibat dampak dari putusnya aliran listrik PLN pada 4 Agustus 2019.

Peristiwa 4 Agustus 2019 tersebut dikenal dengan blackout Jakarta yang menyebabkan seluruh aktivitas yang berkaitan dengan listrik terhenti berjam-jam, termasuk MRT.

Corporate Secretary yang saat itu dijabat Muhamad Kamaluddin mengatakan, MRT tak bisa beroperasi karena padamnya listrik dari PLN.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com