TANGERANG, KOMPAS.com - Sebanyak 40 SMP negeri dan swasta di Kota Tangerang mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada Senin (13/9/2021).
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyatakan, seluruh SMP tersebut merupakan pilot project untuk penerapan PTM di sekolah lainnya.
"Jadi, ini memang pilot project, yang SMP ini, sambil kita persiapkan sekolah yang lain dari mulai SD, termasuk TK," paparnya pada awak media saat meninjau PTM di SMPN 25 Tangerang, Larangan, Kota Tangerang, Senin.
Baca juga: 126 Sekolah di Kota Tangerang Gelar PTM Terbatas Mulai 13 September
Menurut Arief, berdasarkan peninjauannya, murid-murid di SMPN 25 tampak antusias mengikuti PTM terbatas.
Dia berujar, skema tersebut bakal terus diberlakukan apa bila seluruh pihak mulai murid hingga orangtua siswa mendukung penerapan protokol kesehatan.
"Alhamdulillah anak-anak antusias. PTM ini akan terus bisa berlangsung selama anak-anak dan orangtua murid mendukung untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan," paparnya.
Oleh karena itu, Arief mengingatkan agar para orangtua murid terus mendorong anak masing-masing untuk mematuhi seluruh protokol kesehatan.
Politikus Demkrat itu juga mengingatkan agar para murid yang mengikuti PTM untuk langsung kembali ke rumah masing-masing usai mengikuti pembelajaran di sekolah.
Adapun pengawasan soal protokol kesehatan di sekolah akan terus dilakukan oleh guru atau wali kelas.
"Kita sarankan (siswa) untuk kembali langsung ke rumah dan menghindari berkerumun," sebut dia.
Baca juga: Skenario Sekolah Tatap Muka di Depok, Murid Hanya Masuk 2 Kali 2 Jam Seminggu
Dalam kesempatan itu, Arief berharap bahwa pelaksanaan PTM terbatas dapat tetap dilaksanakan hingga para murid tersebut lulus sekolah nantinya.
"Mudah-mudahan kondisi yang sudah baik ini bisa terus dikembangkan hingga PTM ini bisa berlangsung sampai mereka lulus. Sampai adik-adiknya terus belajar," imbuhnya.
Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Tangerang Eni sebelumnya menyatakan, ada prosedur berkait protokol kesehatan yang harus dijalani selama siswa mengikuti skema belajar di sekolah.
Siswa diimbau untuk diantar saat menuju sekolah. Sesampainya di sekolah, petugas memeriksa suhu setiap murid.
"Kemudian, siswa masuk ke sekolah dan cuci tangan pakai sabun. Sebelum masuk kelas, pakai hand sanitizer juga. Ke kelas itu diantar sama Satgas Covid-19. Begitu di kelas sudah ada gurunya di situ," tutur dia.
Usai mengikuti PTM, siswa diizinkan untuk pulang setelah dijemput oleh orangtua masing-masing.
Jika ada murid yang menggunakan transportasi umum, murid diimbau untuk terus mengenakan masker dan menjaga jarak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.