Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ranjau Paku di Jalanan Ibu Kota Diduga Ditebar Oknum Penambal Ban Nakal

Kompas.com - 15/09/2021, 12:33 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ranjau paku di jalan-jalan Ibu Kota diduga disebar oleh oknum penambal ban yang nakal.

Ranjau paku disebar agar pengendara mengalami ban bocor dan sang pelaku pun mendapatkan pelanggan untuk menambal ban.

“Oknum pelaku penebar ranjau ya ada kaitanya dengan oknum tambal ban nakal,” ujar Relawan Penyapu Ranjau Paku Sapu Bersih Community Abdul Rohim saat dihubungi, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: Berkilo-kilo Ranjau Jari-jari Payung Masih Hantui Pengendara di Jalan Gatot Subroto

Rohim mengaku, dirinya bersama para relawan pernah menangkap penebar ranjau. Kala itu penangkapan dilakukan di kawasan Daan Mogot dan Cideng.

“Mereka itu dari kelompoknya tambal ban. Biasanya kalau oknum tambal ban nakal dalam satu lapak bengkel itu lebih dari 1 orang, bisa 2 sampai 3 orang,” tambah Rohim.

Ranjau paku biasanya disebar pada pagi dan siang hari. Namun, waktu tersebut tak tentu.

“Iya kalau misalkan aparat sudah koordinasi dengan kita untuk upaya penangkapan pelaku mungkin kita akan kasih gambaran oknum pelaku tambal ban yang diduga nakal agar dipantau pergerakannya lalu dijebak itu pasti bisa,” kata Rohim.

Baca juga: Ranjau Paku di Jakarta: Titik Rawan, Jenis Ranjau hingga Tips Berkendara

Ia menambahkan, polisi sebenarnya bisa mengusut tuntas kasus dan menangkap para penebar ranjau paku jika serius. Namun, Rohim menganggap polisi belum menjadikan masalah ranjau paku di jalan-jalan ibu lota sebagai prioritas.

Padahal, ranjau paku di jalan bisa membahayakan pengendara. Dari catatan Kompas.com, ada kasus pengendara tewas akibat kecelakaan yang disebabkan ban kempes setelah terkena ranjau paku.

Diketahui, aksi oknum penebar ranjau paku masih berkeliaran di sepanjang Jalan Jenderal Gatot Soebroto dari arah Slipi menuju Cawang.

Teror ranjau masih menghantui para pengendara.

Rohim mengatakan, setiap hari masih menemukan ranjau paku beraneka bentuk di Jalan Jenderal Gatot Soebroto.

“Sepanjang ruas Jalan Gatot Subroto ya rawan tebaran ranjau jari-jari payung bukan dari paku lagi,” Rohim.

Rohim setiap berangkat kerja di pagi haru bisa menyapu ranjau mulai dari seperempat hingga satu kilogram. Jika Rohim patroli ranjau bersama seorang rekannya, jumlah ranjau yang bisa tersapu mencapai dua kilogram.

“Tapi ruas jalan ibu kota masih sangat rawan sekali ranjau paku dan ranjau jari-jari payung,” tambah Rohim.

Di sepanjang Jalan Jenderal Gatot Subroto hingga Cawang, jenis ranjau yang masih berserakan adalah jenis ranjau jari-jari payung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Megapolitan
Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com