JAKARTA, KOMPAS.com - Persiapan ajang balap mobil listrik Formula E di Jakarta yang digadang Pemprov DKI Jakarta hingga kini belum ada kejelasan.
Para pejabat Pemprov DKI kompak menutup informasi soal ajang bertaraf internasional yang disebut bergengsi tersebut.
Tiga pejabat teras, termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sekretaris Daerah Marullah Matali, tak mau berkomentar terkait ajang yang ditargetkan terlaksana pada Juni 2022.
Tidak hanya Anies dan sekdanya, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga yang berkewajiban membayar commitment fee senilai Rp 2,3 triliun selama lima tahun pun ogah berkomentar.
Awak media berkesempatan langsung menanyakan terkait program Formula E kepada Gubernur Anies pada Rabu (8/9/2021) lalu.
Kala itu Anies baru saja menerima Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Adi dan Kepala Kejati DKI Jakarta Febrie Adriansyah untuk rapat gabungan penanganan Covid-19 di Jakarta.
Anies tak menjawab awak media terkait program Formula E yang digadang berjalan selama lima tahun itu.
Dia langsung membalikkan badan sambil berkata "cari judul" dan meninggalkan awak media.
Baca juga: Ditanya soal Formula E, Anies Melengos
Sikap Anies menghindari pertanyaan terkait penyelenggaraan Formula E juga terekam pada 27 Agustus lalu.
Anies menyebutkan, interpelasi program Formula E tidak menjadi perhatiannya sama sekali.
"Ini (interpelasi) persoalan yang tidak menyita perhatian kami sama sekali, justru malah kami lebih fokus nanganin Covid-19," tutur dia.
Sikap Anies diikuti oleh bawahannya. Sekda Marullah enggan berkomentar terkait persiapan penyelenggaraan yang terhitung sembilan bulan lagi.
"Saya enggak bisa komentar dulu ya," ujar dia, Rabu (15/9/2021).
Marullah mengatakan, Formula E tetap menjadi isu prioritas sesuai dengan Instruksi Gubernur Nomor 49 Tahun 2021.
Baca juga: Ditanya Persiapan Formula E, Sekda DKI: Saya Enggak Bisa Komentar Dulu
Dia mengatakan, jajaran Pemprov DKI berharap bisa melaksanakan instruksi yang sudah diperintahkan Anies.