Herry juga menyatakan, pihaknya masih menunggu sampel DNA pembanding dari Samuel.
"Sampel postmortem sudah running, tinggal pembanding yang sedang kami tunggu," kata Herry.
Dari 48 korban jiwa korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, dua di antaranya merupakan warga negara asing (WNA). Mereka adalah Ricardo Ussumane Embalo dan Samuel Machado.
Ricardo, yang merupakan warga negara Portugal, sempat disebut beragama Kristen sehingga berencana dikremasi.
"Kemarin di awal informasinya yang bersangkutan beragama Kristen. Ternyata setelah ada informasi berkembang, dia muslim," tutur Direktur Binapilatkepro Ditjen PAS Kementerian Hukum dan HAM Thurman Hutapea, Rabu kemarin.
Baca juga: Polisi Bakal Gelar Perkara Kasus Kebakaran Lapas Tangerang untuk Tetapkan Tersangka
Sementara untuk kasus Samuel, Kemenkumham awalnya salah menyebut kewarganegaraan Samuel.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly awalnya menyatakan, Samuel merupakan warga negara Afrika Selatan. Hal ini diungkapkan saat konferensi pers, Rabu (8/9/2021).
Namun, setelah dicek lagi, Samuel ternyata warga negara Nigeria.
"Setelah komunikasi ke Kedubes (Afrika Selatan), ternyata tidak diakui kemudian beralih ke Negara Mozambik, dari Mozambik beralih ke Nigeria. Kedubes Nigeria sudah berkunjung ke lapas tadi pagi," kata Thurman.
Meski proses identifikasi rampung, penyerahan jenazah korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang kepada pihak keluarga terus berlanjut.
Thurman menyatakan, proses penyerahan jenazah hingga urusan pemakaman merupakan tanggung jawab Kemenkumham.
"Untuk kami teruskan ke pihak keluarga hingga pemakaman yang merupakan tanggung jawab kami dari Kemenkumham," kata Thurman.
Rencananya, sebanyak 14 jenazah yang teridentifikasi kemarin akan diserahkan ke pihak keluarga hari ini.
"Penyerahan jenazah secara simbolis tetap ada. Rencana 14 jenazah itu," kata Wakil Tim Antemortem DVI merangkap Tim Pendukung Penyerahan Jenazah, AKBP Nugroho Lelono, saat dikonfirmasi, Rabu kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.