Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Keluarga Korban Tewas Kebakaran Lapas Tangerang, Hopeless dan Sulit Cari Informasi Awal Kebakaran

Kompas.com - 16/09/2021, 09:36 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Keluarga Petra yang berada di posko lekas curiga. "Something wrong ini," ujar Angeline.

"Terus saya nanya jangan nangis, ini kenapa nangis? Petra, kan biasa dipanggil kecilnya Etus. Etus sudah enggak ada. Tahu dari mana? Petugas itu yang kasih tahu. Dasarnya apa? Dia (Suhendar) ngomong, (dasarnya) dia petugasnya," kata Angeline.

Baca juga: Tuntut Tanggung Jawab Pemerintah, 7 Keluarga Korban Kebakaran Lapas Tangerang Minta Pendampingan Hukum

Angeline pun merasa tak puas. Ia kemudian menghampiri loket posko korban kebakaran.

Angeline mencoba mencari petugas yang memegang data korban kebakaran. Namun, petugas tak bisa memperlihatkan secarik kertas yang berisi data korban kebakaran lantaran bersifat rahasia.

Angeline sempat naik pitam. Ia meminta petugas itu untuk membacakan data korban kebakaran.

"Ada enggak di kertas yang bapak punya atas nama Petra Eka alias Etus bin Suhendar. Terus dia kebet (buka halaman satu per satu), adalah namanya di urutan nomor 20. Baru kita tahu kalau dia sudah enggak ada," tutur Angeline.

Angeline kemudian berterima kasih. Pihak keluarga akhirnya tahu bahwa Petra telah tewas akibat kebakaran.

Tak ada pemberitahuan

Dari awal adanya insiden kebakaran, Angeline menyebutkan, pihak lapas tak memberikan informasi terkait korban kebakaran. Keluarga korban harus berinisiatif untuk mencari informasi.

"Enggak ada sama sekali (informasi korban kebakaran). Kita nonton berita saja," kata Angeline.

Meskipun begitu, pihak keluarga tak menyalahkan pihak lapas terkait koordinasi yang buruk pada awal pasca-kejadian kebakaran. Ia paham bila situasi darurat ini merupakan hal yang baru bagi Lapas Kelas 1 Tangerang.

"Cuma kita memang kesulitan baik dalam menghubungi dari awal," ujar Angeline.

Baca juga: Polisi Bakal Gelar Perkara Kasus Kebakaran Lapas Tangerang untuk Tetapkan Tersangka

Respons pun sempat ia keluhkan. Pertanyaan selain verifikasi dokumen pun tak digubris.

"Yang paling sakit hati ketika sudah dibaca, tapi tidak ada feedback. Sampai harus ya, ya kita resah ya, kita coba aja kita kejar. Wong kita butuh juga, jadi kita kejar ke rumah sakit lagi," tambah Angeline.

Dalam perjalanannya, seluruh korban tewas dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk proses identifikasi. Keluarga Petra pun mencari tahu informasi ke rumah sakit dan berkomunikasi dengan pihak RS Polri lewat telepon genggam.

Pada Senin (13/9/2021) siang, kabar baik pun tiba. Petra berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri.

Baca juga: Derai Air Mata dan Harapan Terungkapnya Penyebab Kebakaran Lapas Tangerang Iringi Petra Eka ke Peristirahatan Terakhir...

Kabar tersebut disampaikan pihak RS Polri kepada ibu Petra, Evi Nilasari (48). Petra berhasil diidentifikasi lewat tes pencocokan sampel darah antara Petra dan ayahnya.

Pada Selasa (14/9/2021), Petra dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo II, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Keluarga mengenang Petra sebagai sosok yang baik, penuh kasih sayang, peduli terhadap sesama, pemaaf, dan dikenal juga sebagai anak yang jahil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com