Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Hasil Bersolek Taman Ismail Marzuki

Kompas.com - 17/09/2021, 09:13 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Fasilitas ketiga adalah Planetarium dan Pusat Pelatihan Seni. Di antara semua bangunan yang berdiri di TIM, Planetarium adalah bangunan yang paling tua dan berstatus sebagai cagar budaya.

Baca juga: Divonis Bersalah Soal Polusi Udara Jakarta, Anies: Kami Memutuskan Tidak Banding

Statusnya sebagai cagar budaya membuat proses revitalisasi di gedung berbentuk kubah ini terbatas hanya di bagian interiornya saja.

Fasilitas lainnya Masjid Amir Hamzah, Gallery Annex dan yang terakhir Gedung Graha Bhakti Budaya dengan kapasitas daya tampung 848 kursi.

Sedangkan Gedung Teater Besar tidak mengalami revitalisasi dengan kapasitas teater besar mencapai 1.200 kursi dan teater kecil 200 kursi.

Menjadi pendongkrak wisata urban Ibu Kota

Kepala Bidang Pemasaran dan Atraksi Dinas Pariwisata DKI Jakarta Hari Wibowo mengatakan, tak ada angka pasti dampak dari revitalisasi Taman Ismail Marzuki.

Karena selama Taman Ismail Marzuki berdiri, data terkait kunjungan ke tempat seni pertunjukan itu tak terurus dengan baik.

Namun dia menyebut revitalisasi yang sudah berjalan selama 2 tahun lebih ini bisa mendongkrak pariwisata secara umum di DKI Jakarta.

Dia memprediksi, 3 juta wisatawan bisa hadir dalam program wisata urban per tahunnya jika kondisi Covid-19 melandai. Terlebih TIM menjadi salah satu destinasi urban tourism di kawasan Cikini Jakarta Pusat.

"Kalau melandai Covid-19, kami harap makin banyak wisatawan domestik ke Jakarta, sekitar 10 persen lah dari 30 juta lebih wisatawan ke ibu kota dengan berbagai program yang dicanangkan," ujar dia.

Masih jauh dari target pembangunan

Namun target wisatawan harus sabar menanti mengingat program mempersolek Taman Ismail Marzuki masih jauh dari target yang ditetapkan.

Kala Anies meletakkan batu pertama revitalisasi Taman Ismail Marzuki, tenggat waktu yang diberikan PT Jakpro sebagai pelaksana proyek adalah Juni 2021.

Baca juga: Sederet PR Anies Usai Divonis Bersalah atas Polusi Udara Jakarta

Namun tenggat sudah jatuh tempo tiga bulan, Jakpro baru menyelesaikan progres 69 persen dari total keseluruhan revitalisasi.

Siang itu, Rabu (15/9/2021) para pekerja proyek masih sibuk hilir mudik di tanah seluas 8 hektar itu sambil menggunakan helm dan rompi keselamatan berwarna merah.

Lucky menyebut biang keladi dari lambatnya penyelesaian revitalisasi adalah Covid-19. Gelombang pandemi yang mengguncang Jakarta memberikan dampak pada pengiriman bahan material yang digunakan.

"Tetapi kita sudah bisa memitigasi atas hal tersebut, karena kan kalau pandemi kemarin kita belajar dari tahun 2020 walaupun ada kendala pengiriman material tapi udah dapat cara antisipasinya. Jadi so far pelaksanaan berjalan dengan baik," tutur Lucky.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com