Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Kartu Depok Sejahtera, Janji Kampanye Idris-Imam yang Baru Terwujud

Kompas.com - 18/09/2021, 07:42 WIB
Vitorio Mantalean,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok resmi meluncurkan Kartu Depok Sejahtera (KDS), kartu untuk mengakses sejumlah layanan bantuan sosial bagi warga prasejahtera di Kota Depok.

Sebagai informasi, KDS merupakan salah satu dari janji-janji kampanye Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono, Wali dan Wakil Wali Kota Depok terpilih, jelang Pilkada 2020 lalu.

Ketika itu, program KDS disinggung oleh Idris dalam acara debat publik perdana pada 22 November 2020, sewaktu hendak menutup debat. Ini merupakan kali pertama mereka memperkenalkan KDS.

"Dari semua yang kami paparkan di atas, saya Mohammad Idris dan wakil saya Imam Budi Hartono berkomitmen melaksanakan dua dari tiga tugas pemerintah daerah yaitu melaksanakan pembangunan dan pelayanan. Oleh karena itu kami akan mengeluarkan KDS (Kartu Depok Sejahtera)," ujar Idris.

Baca juga: Pemkot Depok Luncurkan Kartu Depok Sejahtera

Manfaat Kartu Depok Sejahtera

Imam melanjutkan, ada tujuh manfaat Kartu Depok Sejahtera.

Pertama, Imam menyebutkan, KDS bermanfaat untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis atau BPJS gratis.

"Kedua, bantuan pendidikan bagi siswa dan mahasiswa berprestasi. Ketiga, jaminan kesediaan pangan. Keempat, bantuan renovasi rumah tak layak huni," tambah Imam.

KDS juga bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan santunan kematian. Selanjutnya, KDS bermanfaat bagi warga yang ingin mendapatkan bantuan lanjut usia dan disabilitas berdaya.

"Ketujuh, pelatihan keterampilan, bantuan usaha dan penyaluran kerja," ujar Imam.

Kini, janji kampanye itu akhirnya telah terwujud.

Baca juga: Janji-janji Idris-Imam dalam Debat Pilkada, dari Kartu Depok Sejahtera hingga Pengaduan Digital

Integrasi data DTKS dan non-DTKS

Dalam peluncuran KDS, Idris berujar, bahwa layanan tersebut secara kertas didasarkan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.

Namun, Idris mengatakan, "baik yang sudah masuk DTKS  maupun yang belum terdaftar di dalamnya akan dibantu untuk diverifikasi sesuai regulasi".

Sehingga, program KDS disebut dapat mengintegrasikan data penerima Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kementerian Sosial maupun non-DTKS.

Idris mengeklaim, pihaknya akan terus memperbaiki DTKS agar datanya semakin tepat sasaran, valid, dan aktual.

 “Rencana kami akan buatkan aplikasi, di mana warga prasejahtera bisa mendaftar sehingga dapat diverifikasi dan menjadi lebih cepat diajukan (untuk menerima layanan) karena semua DTKS ada di pemerintah pusat," jelas Idris dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Ini 7 Layanan yang Didapat dari Kartu Depok Sejahtera

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com