Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pria Disekap dan Dianiaya di Duren Sawit Berujung Damai, Polisi: Tak Ada yang Buat Laporan

Kompas.com - 21/09/2021, 18:31 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengatakan, kasus pria yang disekap dan dianiaya di rumah di Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, berujung damai.

Paur Min Ops Unit Reskrim Polsek Duren Sawit Ipda Tatan mengatakan, kedua belah pihak, baik yang disekap maupun penyekap, tidak ada yang membuat laporan polisi.

"Ada pembicaraan bahwa perkara ini mau diselesaikan secara kekeluargaan. Makanya di Polsek Duren Sawit itu pun nggak mau dia bikin laporan polisi," kata Tatan saat dihubungi, Selasa (21/9/2021)

"Kami suruh bikin tertulis, 'nggak, nggak mau diperkarakan di kantor polisi'," ujar Tatan.

Baca juga: Pria yang Disekap dan Dianiaya di Duren Sawit Diduga Pelaku Investasi Mandek, Bawa Kabur Uang Rp 1 M Lebih

Tatan menuturkan, kedua belah pihak ingin menyelesaikan kasus investasi mandek secara kekeluargaan.

"Awalnya mau dilaporkan penipuan penggelapannya, tetapi pada saat perjalanan menuju kantor polisi, ada pembicaraan bahwa perkara ini mau diselesaikan secara kekeluargaan," kata Tatan.

Adapun yang menjadi korban penyekapan adalah dua pria berinisial M dan A. Keduanya disekap sejak Minggu (19/9/2021).

Tatan mengatakan, M awalnya memiliki bisnis pengolahan biji plastik. Namun, dalam setahun belakangan, M hilang kontak dengan para investor.

"Sedangkan uang yang mereka (para investor) siapkan sudah banyak," kata Tatan.

"Bukan investasi bodong, notanya ada, cuma nggak jalan (bisnisnya). Sama korban (pelaku penyekapan dan penganiayaan) dicek, lokasinya ada di dua tempat," ujar Tatan.

Baca juga: Anak yang Bunuh Ayahnya di Cengkareng Idap Gangguan Kejiwaan

Tatan belum bisa memberikan keterangan soal jumlah kerugian yang diderita pelaku penyekapan dan penganiayaan dari bisnis M.

"Belum tahu, yang jelas ratusan juta," kata dia.

Sementara itu, anak pemilik rumah yang menyekap dan menganiaya M dan A, Karina, menyatakan bahwa permasalahan investasi mandek itu sudah setahun belakangan.

"Dari Juli 2020, itu memang almarhum papa saya kerja sama dengan M, lalu terjadi penipuan. Uangnya nggak balik, uangnya dibawa kabur sama dia," kata Karina, Senin malam.

Kompas TV melaporkan, diduga M membawa kabur uang milik sejumlah warga senilai lebih dari Rp 1 Miliar.

M dan A dalam keadaan memar saat diselamatkan Tim Rajawali Polres Jakarta Timur dan Unit Reserse Kriminal Polsek Duren Sawit pada Senin (20/9/2021) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com