Mobil Bronto Skylift milik Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta pun dikerahkan untuk memadamkan api.
Mobil Bronto Skylift didatangkan dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.
Satriadi mengatakan, mobil Bronto Skylift digunakan untuk memadamkan api dari sisi atas. Pemadaman dilakukan dari sisi atas lantaran bagian dalam bangunan sudah berbahaya.
Bagian dalam bangunan, lanjut Satriadi, sudah rapuh akibat kebakaran.
Baca juga: Kebakaran Cahaya Swalayan di Cilandak KKO, Damkar Kesulitan Sumber Air
Proses pemadaman Cahaya Swalayan di Jalan Cilandak KKO, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Selasa (21/9/2021) malam sempat terkendala sumber air.
Pantauan Kompas.com, pemadam sempat beberapa saat tak menyemprotkan air ke titik api di awal pemadaman lantaran tak ada air.
Beberapa saat kemudian, pemadam menyemprotkan air tetapi tekanannya kecil.
“Pertama (kesulitan proses pemadaman) mungkin kaitan sumber air ya,” ujar Satriadi.
Satriadi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Marinir untuk penyediaan sumber air. Akhirnya, pemadam bisa menyedot air dari kolam renang milik Marinir.
“Alhamdulillh kita sudah koordinasi sama Marinir. Kebetulan ada kolam Marinir jadi kita dapat bantuan dari kolam renang marinir untuk back up sumber air,” tambah Satriadi.
Setelah adanya bantuan pasokan air dari kolam renang Marinir, pasokan air untuk proses pemadaman sudah stabil. Pemadam bisa melanjutkan untuk melakukan proses pemadaman.
Terbakarnya Cahaya Swalayan menjadi tontonan warga. Warga dari sekitar Jalan Cilandak KKO berdatangan untuk menonton kebakaran.
Warga menonton dari pinggir jalan hingga dekat lokasi kebakaran. Mereka pun turut mengabadikan momen kebakaran lewat ponsel.
Aparat terkait pun meminta warga untuk membubarkan diri. Polisi pun memasang garis polisi untuk membatasi pergerakan warga di lokasi kebakaran.
Polisi akan menyelidiki penyebab kebakaran Cahaya Swalayan.