Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Pengguna Narkoba di Kota Tangerang Jalani Rehabilitasi, Beberapa Orang Tidak Menuntaskan

Kompas.com - 22/09/2021, 16:54 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang mencatat, terdapat 25 pengguna narkoba yang menjalani rehabilitasi selama Januari-September 2021.

Kepala BNN Kota Tangerang Satrya Ika Putra mengatakan, mereka menjalani rehabilitasi narkoba secara rawat jalan.

Kata dia, durasi rehabilitasi narkoba berbeda-beda. Mulai dari 3 hingga 9 bulan.

Baca juga: Kunjungi Balai Rehabilitasi Anak, Mensos: Bisa Kan Kalian Berubah?

"Durasinya beda-beda, tergantung dia seadiktif apa dengan narkoba," ujar Satrya pada awak media, Rabu (22/9/2021).

"Kalau (ketergantungan) ringan itu tiga bulan (rehabilitasi), ketergantungan sedang enam bulan, dan ketergantungan berat sembilan bulan," sambungnya.

Adapun metode rehabilitasi yang disediakan BNN Kota Tangerang berupa konsultasi antara psikolog dengan pengguna narkoba.

Baca juga: Rekomendasi BNN, Coki Pardede Jalani Rehabilitasi di RSKO

Pasalnya, hingga saat ini, BNN Kota Tangerang tidak menyediakan metode rehabilitasi dengan pengobatan.

Selama Januari-September 2021, ada 10 pengguna narkoba yang telah menyelesaikan masa rehabilitasinya.

"Sementara ini, ada 10 pengguna yang sudah rehab. Itu sudah bersih. Sisanya masih mengikuti rehabilitasi," kata Satrya.

Dari 10 pengguna itu, dua di antaranya menjalani rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Bogor, Jawa Barat.

Kedua orang itu menjalani rehabilitasi di lokasi tersebut lantaran mereka merupakan pengguna dengan ketergangan berat.

"Ada dua pengguna yang di BNN Lido, itu sudah selesai setelah diinapkan selama sembilan bulan," ucapnya.

Satrya melanjutkan, ada beberapa pengguna yang tidak melanjutkan rehabilitasinya selama periode Januari-September 2021.

Dia menyebut BNN tidak bisa memaksa para pengguna itu untuk melanjutkan rehabilitasinya.

"Kan ini (rehabilitasi), sukarela ya. Jadi enggak ada sanksi untuk yang tidak lanjut. Mungkin mereka pindah keluar kota atau apa," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com