Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puslabfor Polri Olah TKP Kebakaran Cahaya Swalayan di Cilandak KKO

Kompas.com - 23/09/2021, 15:21 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Cahaya Swalayan di Jalan Cilandak KKO, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (23/9/2021) siang.

Pantauan Kompas.com sekitar pukul 13.00 WIB, satu mobil dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri datang ke Cahaya Swalayan.

Anggota Puslabfor Polri lalu menuju ruangan lantai dasar Cahaya Swalayan. Mereka didampingi sejumlah karyawan Cahaya Swalayan.

Karyawan Cahaya Swalayan menunjukkan denah bangunan Cahaya Swalayan.

Baca juga: Selain Pasar Swalayan, Toko Parfum hingga Toko Handphone di Cilandak KKO Terbakar

Anggota Puslabfor Mabes Polri kemudian mengambil foto dan keterangan di lokasi kebakaran.

Setelah berbincang dengan karyawan Cahaya Swalayan, anggota Puslabfor Polri langsung masuk lebih dalam ke bangunan Cahaya Swalayan.

Anggota Puslabfor Mabes Polri meminta orang-orang untuk menjauhi TKP kebakaran.

“Ayo silakan tinggalkan tempat ini. Berbahaya. Saya saja pakai helm. Keselamatan nomor satu,” ujar salah satu anggota Puslabfor Polri di lantai dasar Cahaya Swalayan.

Sebelumnya, Cahaya Swalayan terbakar pada Selasa sekitar pukul 19.00 WIB. Proses pemadaman dinyatakan selesai pada Rabu (22/9/2021) pukul 01.50 WIB.

Seluruh bagian dalam bangunan hangus terbakar. Selain itu, dua motor turut terbakar.

Baca juga: Kebakaran Cahaya Swalayan Cilandak KKO Diduga akibat Korsleting Listrik

Satu motor di bagian depan Cahaya Swalayan hangus terbakar. Sementara satu motor lain di bagian belakang Cahaya Swalayan, masih tersisa setengah bagian.

Di bagian dalam Cahaya Swalayan, plafon-plafon tampak runtuh. Rangka-rangka besi tampak berserakan.

Di bagian samping dan belakang Cahaya Swalayan, AC Outdoor tak luput dari amukan si jago merah. AC yang terpasang di dinding dan di lantai tampak gosong.

Di bagian belakang, kantor Cahaya Swalayan juga hangus terbakar. Lemari kayu juga terbakar tak bersisa.

Atap bangunan di bagian belakang Cahaya Swalayan runtuh. Kaca-kaca juga tampak pecah.

Sebanyak 27 unit mobil termasuk unit Bronto Skylift dikerahkan untuk memadamkan api. Unit Bronto Skylift dikerahkan untuk proses pendinginan dari ketinggian.

Proses pemadaman sempat terkendala tak adanya pasokan air. Namun pemadam kebakaran mendapatkan bantuan suplai air dari kolam renang milik Marinir.

Penyebab kebakaran diduga berawal dari korsleting listrik. Tak ada korban jiwa akibat kebakaran Cahaya Swalayan.

Polisi akan menyelidiki penyebab pasti kebakaran Cahaya Swalayan bekerjasama dengan Laboratorium Forensik Mabes Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com