JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merilis data penyebaran kasus Covid-19 di Jakarta melalui situs sekolah.data.kemendikbud.go.id secara nasional dan tingkat provinsi.
Tak terkecuali wilayah Provinsi DKI Jakarta. Data per tanggal 22 September 2021, Kemendikbud mencatat ada 25 klaster penyebaran Covid-19 di Jakarta.
Dari 25 klaster yang tercatat, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan jumlah klaster tertinggi yaitu 8 klaster, disusul Jakarta Timur 6 klaster, Jakarta Utara 5 klaster, Jakarta Selatan 5 klaster dan 1 klaster di Jakarta Pusat.
Baca juga: Pemprov DKI Surati Kemendikbud Minta Penjelasan Data Klaster Sekolah Tatap Muka
Klaster itu melibatkan 468 orang yang terdiri dari 227 Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) dan peserta didik sebanyak 241 kasus.
Data yang dirilis oleh Kemendikbud membuat jajaran Pemprov DKI Jakarta kaget. Karena menurut Kepala Bidang SMP-SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta Putoyo laporan mengenai klaster disebabkan pembelajaran tatap muka belum pernah terjadi.
"Belum ada kalau kasus klaster di kami, makanya kami agak kaget mendengarnya," ujar Putoyo, Kamis (23/9/2021).
Putoyo mengatakan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta masih belum mendapatkan data lengkap yang dirilis oleh Kemendikbud.
Disdik juga masih belum mengerti cara membaca data yang dirilis.
Baca juga: Disdik DKI Baru Temukan 1 Klaster Covid-19 di Pembelajaran Tatap Muka
"Itu yang sedang kami koordinasi, itu yang isi (data klaster) siap aja sih dan kemudian ada disimpulkan seperti itu, cara bacanya sama seperti itu kan kita juga belum tau," ujar Putoyo.
Ketidaktahuan Disdik DKI untuk membaca data survei ini dikritik anggota DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah.
Disdik DKI, kata Ima, terkesan tak siap menggelar pembelajaran tatap muka dan membuat orangtua siswa khawatir dengan proses belajar tatap muka.
"Ini kan menimbulkan kesan bahwa Pemprov DKI tidak siap dengan uji coba PTM, dan bisa membuat masyarakat menjadi khawatir," kata Ima.
Ima mengatakan, seharusnya sebelum uji coba PTM Dinas Pendidikan harus berkoordinasi dengan Kemendikbud agar memiliki pemahaman yang sama dengan data yang dirilis.
Dia meminta agar Disdik DKI segera melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk memperjelas data tersebut.
Baca juga: Ada 25 Klaster Covid-19 di Sekolah Tatap Muka di Jakarta, Pemprov DKI Disebut Terkesan Tak Siap
Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan, terdapat enam sekolah yang harus ditutup selama tiga hari karena ditemukan kasus Covid-19