Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpang Siur Data Klaster Covid-19 Belajar Tatap Muka di Jakarta

Kompas.com - 24/09/2021, 08:58 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merilis data penyebaran kasus Covid-19 di Jakarta melalui situs sekolah.data.kemendikbud.go.id secara nasional dan tingkat provinsi.

Tak terkecuali wilayah Provinsi DKI Jakarta. Data per tanggal 22 September 2021, Kemendikbud mencatat ada 25 klaster penyebaran Covid-19 di Jakarta.

Dari 25 klaster yang tercatat, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan jumlah klaster tertinggi yaitu 8 klaster, disusul Jakarta Timur 6 klaster, Jakarta Utara 5 klaster, Jakarta Selatan 5 klaster dan 1 klaster di Jakarta Pusat.

Baca juga: Pemprov DKI Surati Kemendikbud Minta Penjelasan Data Klaster Sekolah Tatap Muka

Klaster itu melibatkan 468 orang yang terdiri dari 227 Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) dan peserta didik sebanyak 241 kasus.

Data yang dirilis oleh Kemendikbud membuat jajaran Pemprov DKI Jakarta kaget. Karena menurut Kepala Bidang SMP-SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta Putoyo laporan mengenai klaster disebabkan pembelajaran tatap muka belum pernah terjadi.

"Belum ada kalau kasus klaster di kami, makanya kami agak kaget mendengarnya," ujar Putoyo, Kamis (23/9/2021).

Disdik DKI belum peroleh data lengkap

Putoyo mengatakan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta masih belum mendapatkan data lengkap yang dirilis oleh Kemendikbud.

Disdik juga masih belum mengerti cara membaca data yang dirilis.

Baca juga: Disdik DKI Baru Temukan 1 Klaster Covid-19 di Pembelajaran Tatap Muka

"Itu yang sedang kami koordinasi, itu yang isi (data klaster) siap aja sih dan kemudian ada disimpulkan seperti itu, cara bacanya sama seperti itu kan kita juga belum tau," ujar Putoyo.

Ketidaktahuan Disdik DKI untuk membaca data survei ini dikritik anggota DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah.

Disdik DKI, kata Ima, terkesan tak siap menggelar pembelajaran tatap muka dan membuat orangtua siswa khawatir dengan proses belajar tatap muka.

"Ini kan menimbulkan kesan bahwa Pemprov DKI tidak siap dengan uji coba PTM, dan bisa membuat masyarakat menjadi khawatir," kata Ima.

Ima mengatakan, seharusnya sebelum uji coba PTM Dinas Pendidikan harus berkoordinasi dengan Kemendikbud agar memiliki pemahaman yang sama dengan data yang dirilis.

Dia meminta agar Disdik DKI segera melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk memperjelas data tersebut.

Baca juga: Ada 25 Klaster Covid-19 di Sekolah Tatap Muka di Jakarta, Pemprov DKI Disebut Terkesan Tak Siap 

Akui ada kasus Covid-19 saat PTM berlangsung

Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan, terdapat enam sekolah yang harus ditutup selama tiga hari karena ditemukan kasus Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com