Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Diminta Serius Bangun Pengolahan Sampah ITF

Kompas.com - 24/09/2021, 20:17 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta August Hamonangan meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar serius mengurus proyek pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF).

Dia menilai, proyek ITF yang mulai dibangun 2018 lalu progresnya belum terlihat hingga saat ini.

"Pemprov DKI perlu serius mengevaluasi kebijakan pengelolaan sampah Jakarta dan mencari solusi pembangunan empat ITF yang sekarang masih mandek," ujar August dalam keterangan tertulis, Jumat (24/9/2021).

Baca juga: Komisi D DPRD DKI Minta Anies Segera Selesaikan Proyek ITF Sunter

August mengatakan, permasalahan sampah di Ibu Kota sudah sangat kritis, sedangkan DKI Jakarta tidak bisa lagi bergantung hanya pada Bantargebang saja.

Politikus PSI ini menyayangkan sikap Anies yang baru memprioritaskan anggaran pembangunan ITF di sisa masa jabatannya yang bersisa 10 bulan.

Dalam Instruksi Gubernur Nomor 49 tahun 2021, Anies berencana meminta pinjaman daerah untuk pembangunan ITF Sunter untuk pembiayaan tahun 2022.

Baca juga: Jakpro Tentukan Tipping Fee Sampah di ITF Sunter, Rp 583 Ribu Per Ton

"Mengapa baru mulai bergerak di sisa 9-10 bulan sebelum jabatan Gubernur Anies berakhir? Mengapa isu sampah tidak pernah jadi prioritas," ujar dia.

Proyek masih berjalan

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Syaripudin mengatakan, proyek pembangunan ITF terus berjalan.

Empat ITF yang sedang dibangun berada di Sunter untuk pengolahan pusat, kemudian di Cengkareng Jakarta Barat, Cakung Jakarta Timur, dan di wilayah Jakarta Selatan.

"Sunter dan di (Jakarta) Barat sudah (menemukan kontraktor pengadaan), kalau yang (Jakarta) Selatan dengan Timur itu on progress dari Sarana Jaya," kata dia saat ditemui di Balai Kota, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: Pengolahan Sampah Jadi Bisnis Menjanjikan di Tengah Pandemi

Syaripudin mengatakan, kapasitas ITF yang akan dibangun nantinya mampu mengolah sampah dengan volume 1.500-2.000 ton per hari.

Dia menjelaskan, ITF ditargetkan bisa bekerja sepenuhnya pada 2024 mendatang.

"Kalau beroperasi kan idealnya di 2024," ucap Syaripudin.

Target pembangunan ITF ini mundur dua tahun dari target awal yang rencananya selesai di tahun 2022.

Sebelumnya, Kepala Unit Tempat Pengelola Sampah Terpadu Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap empat ITF yang dibuat DKI Jakarta bisa beroperasi di tahun 2022.

"Tahun ini kita sedang bangun ITF Sunter, kita berharap di 2022 itu bisa operasi," ujar Asep, Juli 2019 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com