Konflik belum menemui ujungnya pada malam itu. Cekcok justru makin panas.
I menyerang A dengan pisau lipat. Paha A jadi sasaran hingga menderita luka sobek sekitar 15 jahitan.
Seorang anggota TNI kemudian didatangkan untuk menengahi keributan. Kabarnya, ia ditokohkan di komunitas ini. Namanya Yorhan Lopo, berpangkat sertu, bertugas di satuan Menzikon Pusat Zeni TNI AD.
I tak mengenal Lopo. Meski begitu, I menyambut kedatangan Lopo dengan tikaman pisau.
Baca juga: Tersangka Pembunuh Anggota TNI di Depok Juga Tusuk Seorang Warga
Lopo lari terbirit-birit mencari pertolongan di tengah kegelapan semak-semak yang tak berpenerangan jalan itu.
"Niatnya baik untuk melerai, tetapi secara spontanitas tersangka (I) langsung menusuk pisau tepat di dada sebelah kiri," kata Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar pada Jumat (25/9/2021).
Kronologi keributan di atas merupakan hasil pemeriksaan polisi yang disampaikan oleh Imran kepada wartawan dalam konferensi pers di Mapolres Metro Depok pada Jumat siang.
Dalam konferensi pers itu, I sudah berbalut baju tahanan dengan borgol membelit kedua pergelangan tangannya. Ia ditangkap polisi pada Kamis malam.
"Barang bukti pisau, menurut keterangan tersangka, terjatuh. Jadi sekarang kami masih cari," ujar Imran.
I mengaku bahwa dirinya tak berencana membunuh Lopo, meskipun hasil pemeriksaan polisi menyebutkan bahwa I telah menyiapkan pisau ketika datang ke lokasi pertikaian.
Ia baru diberi tahu pada Kamis pagi, tak lama setelah jasad Lopo ditemukan, bahwa dirinya telah membunuh Lopo.
"Saya melihat dia (Lopo), karena masalah awal si inisial A memukul saudara saya inisial M," ujar I kepada wartawan di Mapolres Metro Depok, Jumat.
"Saya tidak ada masalah sama dia (Lopo). Waktu itu dia ada di TKP, jadi saya pikir mungkin mau maju untuk (menyerang)," lanjutnya, mengiakan bahwa tindakannya dilakukan secara spontan didorong oleh solidaritas antarsaudara.
Baca juga: Fakta Pembunuhan Anggota TNI di Depok, Niat Melerai Perkelahian tapi Berujung Tewas Ditusuk
I mengaku tidak tahu bahwa perbuatannya merenggut nyawa Lopo.
"Saya dalam keadaan sadar. Saya tusuk sekali saja di bagian dada sebelah kiri," kata I.