JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyita satu pucuk senjata api dari penangkapan M, K, dan S yang merupakan komplotan penembak pria berinisial A (43) di kawasan Kunciran, Pinang, Tangerang, Sabtu (18/9/2021).
Hingga kini, penyidik masih mendalami asal senjata api yang digunakan pelaku untuk mengeksekusi korban.
"Dari mana senjata diperoleh eksekutor (K dan S), yakni dari yang memerintahkan (M). M dari mana senjatanya? Masih didalami lebih lanjut," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, Selasa (28/9/2021).
Baca juga: Penembakan Pria di Tangerang, Inisiator Pelaku Dendam Istrinya Selingkuh dengan Korban
Tubagus mengatakan, saat ini penyidik tengah fokus mendalami keterangan para pelaku dalam melakukan aksi penembakan serta memburu pelaku lainnya, Y, yang masih buron.
"Penelusuran masih dilakukan. Cuma kami fokus saat ini soal pembunuhannya. Pelaku dapat, eksekutor dapat, yang menyuruh dapat," kata Tubagus.
Sebelumnya, polisi menangkap komplotan pelaku dalam aksi penembakan A di kawasan Serang, Banten, kurang dari sepekan setelah kejadian. Mereka dibekuk saat ingin melarikan diri ke daerah Sumatera.
Para pelaku dalam melakukan aksinya memiliki peran masing-masing. Pelaku M merupakan inisiator atau aktor dari aksi penembakan itu.
Baca juga: Penembak Paranormal di Tangerang Disuruh Pengusaha Angkutan Umum yang Dendam, Dapat Upah Rp 50 Juta
Sementara itu, S berperan sebagai joki yang membonceng K sebelum menembak korban di depan rumahnya.
Kabid Humas Polres Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan, penembakan itu dilatarbelakangi dendam.
Kasus bermula saat istri M mendatangi A yang diketahui merupakan paranormal untuk memasang susuk pada 2010.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.