TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Aktivitas manusia silver semakin marak di wilayah Tangerang Selatan. Hal itu terjadi karena saat ini belum ada peraturan daerah yang melarang aktivitas mengemis di kota tersebut.
Di satu sisi, Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tangerang Selatan Tri Purwanto mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan asesmen terhadap NK (21), ibu dari MFA, bayi yang dijadikan manusia silver dan dibawa untuk mengemis di kawasan Pamulang.
Dari situ diketahui bahwa NK juga kerap menjadi manusia silver dan mengemis di persimpangan jalan wilayah Tangerang Selatan.
"Hasil asesmen saya kemarin ke ibu dan anak itu," kata Tri saat dikonfirmasi, Selasa (28/9/2021).
Baca juga: Buntut Kasus Bayi Dijadikan Manusia Silver, KPAI Bakal Evaluasi Status Kota Layak Anak Tangsel
Kepada petugas P2TP2A, NK mengaku bahwa dia dan rekan-rekannya memilih beraktivitas di Tangerang Selatan karena merasa lebih aman dari razia petugas dibandingkan kota lain.
Sedangkan di DKI Jakarta, kata NK, petugasnya akan langsung menindak tegas manusia silver dan membawanya ke panti sosial.
Sementara di Tangerang Selatan, petugas hanya akan menahan manusia silver yang terjaring selama dua hari. Mereka akan dilepaskan setelah dijemput pihak keluarga, sehingga bisa kembali beraktivitas.
"Kamu kan dari jakarta kenapa tidak ngamen dijakarta aja? Jawabannya enak disini pak, kalau di Jakarta tertangkap langsung dibawa pake mobil jeruji," kata Tri menirukan percakapannya dengaan NK.
"Kalau di sini (Tangsel) paling lama ditahan dua hari. Jika ada yang jemput dilepaskan," sambungnya.
Tri pun berharap kedepannya ada payung hukum yang secara tegas melarang aktivitas meminta-minta di pinggir jalan ataupun memberikan uang kepada pengemis.
Keberadaan payung hukum tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya kasus eksploitasi anak, seperti bayi MFA yang dijadikan manusia silver dan diajak mengemis oleh teman orangtuanya.
"Harus ada Perda (perarturan daerah) yang memberikan sanksi terhadap itu. Baik itu penerima maupun pemberi uang di jalanan misalnya di lampu merah," pungkasnya.
Sebelumnya, bayi berusia 10 bulan dicat warna silver dan dibawa mengemis di kawasan Pamulang, Tangsel. Potret bayi malang itu pun viral di media sosial pada Jumat (24/9/2021).
Diketahui, bayi berinisial MFA itu merupakan putra dari NK (21). Dia dibawa mengemis oleh rekan ibunya, yakni sepasang suami istri berinisial E dan B.
Usai bayi yang dicat silver itu viral, Satpol PP Tangerang Selatan akhirnya mencari kebedaraan MFA dan NK.