Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Kematian Pemuda di Teluknaga, Berawal Dendam Pelaku hingga Pengeroyokan

Kompas.com - 29/09/2021, 06:53 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penemuan mayat seorang pemuda, MA di Tanjung Burung, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Senin (6/9/2021) pagi, gegerkan warga setempat.

Jenazah MA awalnya ditemukan oleh warga sekitar pukul 06.00 WIB. Hampir seluruh tubuh korban penuh luka, bahkan ibu jari tangan kiri korban putus.

Polisi yang mendapatkan laporan itu kemudian melakukan penyelidikan. Belakangan diketahui, korban MA dikeroyok serta dibacok.

Tak berapa lama, tujuh dari delapan orang ditangkap polisi. Satu pelaku yang melarikan diri masih diburu.

"Ada delapan pelaku, tujuh sudah diamankan, satu masih DPO," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus dalam keterangannya, Selasa (28/9/2021).

Baca juga: Polisi Tangkap 7 Pengeroyok Pemuda hingga Tewas di Teluknaga, 4 di Antaranya Masih di Bawah Umur

Karena dendam

Pengeroyokan disertai pembacokan yang menyebabkan korban tewas dilatarbelakangi dendam.

Awalnya, seorang pelaku pernah terlibat perkelahian dengan korban hingga alami luka bacok.

"Pelaku kena bacok. Saat itu tidak terima kemudian merencanakan dengan mengumpulkan teman-temannya untuk menghabisi korban," kata Yusri.

Yusri mengatakan, dari ketujuh pelaku yang ditangkap, empat orang di antaranya masih di bawah umur.

Namun mereka merupakan otak dari aksi pengeroyokan berujung pembunuhan.

"Tiga orang pelaku sudah dewasa. Empat pelaku utama sebagai inisiator, ini anak di bawah umur," kata Yusri.

Pancing dengan open BO

Para pelaku telah merencanakan dengan matang sebelum melakukan pengeroyokan terhadap korban.

Baca juga: Begini Modus 7 Pengeroyok Pemuda hingga Tewas di Teluknaga

Salah satunya memancing korban untuk dapat datang ke lokasi yang sudah disiapkan.

Saat itu, satu di antara pelaku membuat akun media sosial wanita dan menghubungi korban hingga terjalin komunikasi.

"Caranya pelaku utama buat akun yang menyamar wanita ajak korban untuk booking online (BO) di satu tempat, untuk memancing korban keluar," ucap Yusri.

Pelaku melalui akun media sosial itu kemudian membuat janji dengan korban untuk bertemu di Tanjung Burung, Teluknaga.

Setelah tiba di sana, korban dikeroyok dan dianiaya oleh para pelaku menggunakan senjata tajam.

"Setelah itu, mereka lakukan penganiayaan ke korban yang akibatkan korban meninggal dunia," ucap Yusri.

Hingga kini, polisi masih memburu satu pelaku lain yang melarikan diri. Identitas pelaku telah diketahui.

"Kami persangkakan Pasal 365 KUHP, 170 KUHP, dan juga 338 KUHP. Empat pelaku yang utama di bawah umur ada mekanisme sendiri. Kami masih lakukan pengejaran ke satu tersangka," ucap Yusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com