JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran terus berkurang seiring dengan menurunnya tingkat penularan di ibu kota.
Pada Rabu (29/9/2021) pukul 08.00, jumlah pasien di RS Wisma Atlet tersisa 264 orang.
Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian mengatakan, jumlah pasien pada pagi ini kembali mengalami pengurangan dibandingkan data kemarin.
"Pasien rawat inap hari ini 264 orang. Jumlahnya berkurang 19 orang dibandingkan data kemarin. Sebelumnya 283," kata Aris.
Baca juga: Penjelasan DPP PSI soal Alasan dan Proses Pemecatan Viani LImardi
Aris mengatakan, seluruh pasien itu dirawat di empat tower RS Wisma Atlet Kemayoran, yakni tower 4, 5, 6 dan 7 yang memiliki kapasitas sebanyak 7.894 tempat tidur. Dengan demikian, tingkat Keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di RSDC Wisma Atlet adalah 3,9 persen.
Angka ini sudah jauh menurun dibandingkan saat lonjakan kasus Covid-19 di ibu kota lalu, dimana BOR Wisma Atlet saat itu sudah berada di atas 80 persen.
Humas RSDC Wisma Atlet Kolonel Mintoro Sumego mengatakan, suasana di Wisma Atlet saat ini memang sudah lengang seiring dengan terus menurunnya jumlah pasien. Beban tenaga kesehatan juga sudah jauh berkurang.
Namun ia memastikan pihaknya tidak mengurangi jumlah tenaga kesehatan. Jumlah dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya di RS Wisma Atlet saat ini masih sama dengan saat lonjakan kasus Juni lalu.
"Tetap kita standby petugas medis dan relawan nakes," ujarnya.
Baca juga: Covid-19 di Jakarta Terkendali, Pasien di RS Wisma Atlet Sisa 309 Orang
Terus menurunnya jumlah pasien di RS Wisma Atlet ini sejalan dengan terkendalinya penularan Covid-19 di ibu kota.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut ,saat ini kondisi Jakarta sudah terkendali dari pandemi Covid-19 karena presentase kasus positif mencapai 0,7 persen atau sudah di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni sebesar 5 persen.
Artinya, lanjut dia, dari 100 orang yang dites Covid-19, hanya ada satu yang kemungkinan positif Covid-19.
Meski persentase kasus positif sudah menurun, pemeriksaan tidak diturunkan dan tetap tinggi, yakni 11 kali lipat dari standar WHO.
Hasilnya, kasus positif Covid-19 tercatat rendah meski jumlah tes tetap tinggi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI per Sabtu (25/9), dalam sepekan terakhir sebanyak 117.000 orang menjalani tes usap PCR. Hasilnya persentase kasus positif hanya 0,9 persen.
Kondisi itu jauh berbeda dibandingkan ketika periode Juli 2021, yakni gelombang kedua pandemi Covid-19. Saat itu, 100 orang dites PCR, 48 orang di antaranya positif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.