Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bima Arya Minta Wisata Malam Glow di Kebun Raya Bogor Dikaji Libatkan Pakar

Kompas.com - 29/09/2021, 13:48 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meminta agar atraksi wisata malam dengan menggunakan cahaya lampu atau Glow yang ada di Kebun Raya Bogor untuk dilakukan kajian lebih mendalam.

Permintaan itu merespons surat terbuka dari lima kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang keberatan dengan rencana pengoperasian wisata malam tersebut.

Bima mengungkapkan, kajian mendalam tentang atraksi Glow itu perlu dilakukan untuk melihat sejauh mana dampak yang akan ditimbulkan.

Wisata tersebut dikhawatirkan dapat menganggu habibat dan ekosistem tumbuhan yang ada di Kebun Raya Bogor.

”Saya minta agar konsep Glow ini dikaji dengan melibatkan para pakar. Ada dari IPB dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memberikan jawaban terkait kekhawatiran publik," kata Bima, Rabu (29/9/2021).

Baca juga: 6 Aktivitas di GLOW Kebun Raya Bogor, Belajar Sejarah dan Tumbuhan

Bima memastikan, sebelum ada hasil kajian dari para pakar yang dilibatkan, maka wisata Glow di Kebun Raya Bogor belum bisa beroperasi.

Bima juga meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor untuk berkoordinasi dengan IPB dan BRIN.

"Karena semua harus punya datanya dan landasanya. Berapa spesies di kebun raya. Kalau malam seperti apa komunitasnya dan sejauh mana aktivitas itu bisa mengganggu itu semua harus lakukan kajian," sebut Bima.

"Apapun hasilnya, nanti kami komunikasikan lagi dengan pengelola Kebun Raya Bogor. Kami ingin memastikan semuanya berjalan sesuai karakter Kota Bogor dan potensi yang ada di KRB,” sambungnya.

PT Mitra Natura Raya, selaku pengelola Kebun Raya Bogor, memastikan akan mengikuti arahan yang disampaikan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Baca juga: Viral Makam Belanda di Kebun Raya Bogor Diinjak Wisatawan, Pelaku Minta Maaf

Komisaris Utama PT MNR Ery Erlangga menjelaskan, pihaknya mengedepankan konservasi dan pemeliharaan situs-situs di Kebun Raya Bogor yang menjadi potensi warisan alam maupun budaya.

Oleh sebab itu, lanjut Ery, pihaknya menerima masukan dari semua pihak dan akan memberikan data mengenai wisata Glow.

Ery memahami atas polemik yang terjadi. Namun, pihaknya sebagai operator memastikan tidak bisa bergerak semena-mena.

Hal itu Berdasarkan Peraturan LIPI Nomor 14 Tahun 2019 tentang konsep hijau 80 persen dan kontruksi 20 persen.

”Tetap dijaga konservasi dan nokturnal. Kami tidak serta-merta meninggalkan rambu-rambu konservasi dan edukasi tersebut. Kami juga menjaga. Mudah-mudahan dengan adanya kajian dan data itu bisa menjawab semua kekhawatiran publik. Saat ini masih dalam proses kajian,” pungkas Ery.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com