"Permintaan tersebut kami duga bagian dari bentuk pemerasan atau pungli (pungutan liar) terhadap klien kami," imbuh Syair.
Candy merasa berkeberatan lantaran proyek pembangunan lain di gangnya tidak mendapat surat pemberhentian yang sama. Proyek renovasi rumah pun ia lanjutkan.
Baca juga: Perseteruan Warga dengan 16 Sekuriti di Kembangan, Polisi: Ada Dugaan Pungli
Selanjutnya, biaya izin proyek sejumlah Rp 5 juta ia bayar, tetapi uang jaminan senilai Rp 10 juta tak dibayar Candy.
Namun, setelah adanya surat tersebut, Candy mengaku menerima intimidasi dari pihak sekuriti yang menurutnya menjalankan perintah pihak RW.
"Klien kami terus dilakukan intimidasi dan pengadangan barang-barang material masuk sehingga puncaknya kemarin Senin (20/9/2021) klien kami barangnya (mobil pikap berisi material proyek) dirampas oleh oknum-oknum satpam," tutur Syair.
Baca juga: Warga yang Laporkan 16 Sekuriti Perumahaan di Kembangan Mengaku Kendaraannya Sering Diadang
Candy menyatakan bahwa kendaraan material untuk renovasi rumahnya sudah sering diadang. Bahkan, pekerja proyek pun dilarang masuk oleh petugas sekuriti.
"Bukan hanya material yang tidak boleh masuk, bahkan tukang itu ditahan, dokumen, surat kiriman DHL semua ditahan, tukang pakai ransel aja ditahan, enggak boleh masuk," kata Candy.
Candy mengaku telah mengurus izin agar kendaraannya diperbolehkan masuk tetapi izin tak pernah ditandatangani oleh pengurus RW.
Proyek renovasi rumahnya, kata Candy, juga pernah disambangi oleh organisasi masyarakat (ormas) serta lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Baca juga: Dipanggil terkait Kasus Dugaan Pungli 16 Sekuriti, Ketua RW di Kembangan Tak Hadir
Sebelumnya, pengurus RW setempat bernama Amir mengatakan bahwa tidak ada pungutan liar (pungli) yang dilakukan para petugas keamanan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.