JAKARTA, KOMPAS.com - Komplotan maling yang menggasak brankas berisi perhiasan dan sertifikat tanah di Jalan Kramat Batu Dalam, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, diduga berpura-pura menjadi petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Pada Rabu (29/9/2021) pagi, komplotan yang berjumlah empat orang datang untuk menggasak barang incarannya.
Perwakilan keluarga korban, Prishilla Afita (27), mengatakan, para pelaku datang sekitar pukul 10.15 WIB.
Baca juga: Tak Ditilang, Perempuan di Tangerang Diminta Nomor Telepon Lalu Terus Dihubungi Polisi
Pelaku seorang pria berpura-pura akan mengerjakan proyek perbaikan instalasi listrik.
“Itu ada orang ngetok pagar kencang banget. Teriak, 'Bu permisi, Bu permisi, Bu'. Terus saya ngintip kan dari jendela kamar, namun ternyata orangnya itu sudah masuk ke dalam pagar," ujar Prishilla seusai membuat laporan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu sore.
Prishilla mengatakan, pelaku berdalih akan ada pemadaman dan pergeseran tiang listrik kepada asisten rumah tangga di rumahnya.
Teman pelaku lainnya berusaha untuk mengalihkan perhatian asisten rumah tangga.
Dalam waktu yang cukup singkat, komplotan maling beraksi dengan cepat. Prishilla saat itu sedang rapat di kamarnya sendiri.
Posisi asisten rumah tangga Prishilla kemudian menjauh dari pintu utama rumah. Komplotan maling menuju kamar nenek Prishilla.
Pelaku kemudian masuk ke kamar nenek Prishilla dan menuju lemari baju. Di dalam lemari tersimpan brankas berisi perhiasan dan sertifikat tanah.
Baca juga: Fakta Pembunuhan Paranormal di Tangerang: Berawal Selingkuh hingga Sewa Pembunuh Bayaran
"SHM ada empat sertifikat hak milik ya, terus kemudian ada berlian, kalung, cincin, anting berlian, dan emas kira-kira berapa gram gitu. Totalnya ratusan juta. Hampir 300 jutaanlah totalnya, sekitar segitu untuk perhiasannya," tambah Prishilla.
Pelaku yang membawa brankas sempat dilihat oleh asisten rumah tangga saat keluar dari rumah.
Asisten rumah tangganya kemudian kembali ke dalam rumah dan menemukan pintu kamar nenek Prishilla terbuka dan posisi lemari sudah terbuka.
Saat itu, di rumahnya hanya ada asisten rumah tangga dan Prishilla. Nenek Prishilla bersama sopirnya pergi sebelum pukul 10.00 WIB.
Sementara itu, asisten rumah tangga lainnya sedang belanja ke luar rumah.
Atas kehilangan ini, Prishilla sudah membuat laporan kepolisian di Polres Metro Jakarta Selatan.
Polisi sudah mendatangi lokasi untuk memeriksa sejumlah saksi dan mengambil rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.