Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangsel Tak Periksa Kesehatan Manusia Silver yang Terjaring Razia

Kompas.com - 30/09/2021, 08:31 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan tidak melakukan pemeriksaan kesehatan kepada sejumlah manusia silver yang terjaring razia oleh petugas.

Kepala Dinas Sosial Tangerang Selatan Wahyunoto Lukman mengatakan, sejauh ini pihaknya menangani pemenuhan kebutuhan pokok dan pangan bagi para manusia silver yang ber-KTP Tangerang Selatan.

"Dinsos menangani pemenuhan kebutuhan pokok pangan sepanjang yang bersangkutan terjaring operasi ketertiban umum adalah warga Tangerang Selatan dan keadaan ekonomi rumah tangganya rentan," ujar Wahyu, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: Dinsos Tangsel Ancam Pidanakan Manusia Silver yang Masih Beraktivitas

Menurut Wahyu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Tangerang Selatan untuk melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan jika diperlukan.

Namun, dia mengklaim bahwa sejumlah manusia silver yang terjaring razia Satpol PP Tangerang Selatan beberapa waktu terakhir dalam kondisi sehat

"Untuk masalah kesehatan, apabila ada keluhan dari yang bersangkutan tentu akan dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan," kata Wahyu.

"Sejauh ini semua yang terjaring kemarin baik-baik saja semua, tidak ada keluhan kesehatan," sambungnya.

Di sisi lain, lanjut Wahyu, manusia silver yang berasal dari luar daerah akan dikoordinasikan untuk dipulangkan ke kampung halaman.

"Kita koordinasikan kembalikan ke daerah asal," pugkasnya.

Baca juga: Bahaya Kesehatan Intai Ratusan Anak dan Bayi yang Dijadikan Manusia Silver serta Diajak Mengemis

Untuk diketahui, manusia silver berpotensi terkena masalah kesehatan akibat cat yang dilumurkan ke badan mereka.

Terlebih, pada bayi dan anak yang tubuhnya masih amat sangat rentan.

Pakar Toksiologi Kimia, Dr.rer.nat (doktor ilmu sains) Budiawan menjelaskan, cat minyak yang biasa digunakan manusia silver mengandung berbagai senyawa kimia berbahaya, seperti xylen atau thiner, benzena atau toluen dan senyawa kimia aromatik lainnya.

Selain itu, ada pula kandungan zat logam Tembaga (Cu), chrom (Cr), cadmium (Cd), timbal (Pb), dan lain sebagainya.

"Ke semua zat tersebut dapat berbahaya dan berisiko bagi tubuh, jika terpapar atau kontak (dengan kulit) secara terus-menerus," jelas Budiawan saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/9/2021).

"Terlebih pada bayi yang amat sangat rentan tubuhnya jika terpapar dengan cat sablon tersebut," imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com