TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan tidak melakukan pemeriksaan kesehatan kepada sejumlah manusia silver yang terjaring razia oleh petugas.
Kepala Dinas Sosial Tangerang Selatan Wahyunoto Lukman mengatakan, sejauh ini pihaknya menangani pemenuhan kebutuhan pokok dan pangan bagi para manusia silver yang ber-KTP Tangerang Selatan.
"Dinsos menangani pemenuhan kebutuhan pokok pangan sepanjang yang bersangkutan terjaring operasi ketertiban umum adalah warga Tangerang Selatan dan keadaan ekonomi rumah tangganya rentan," ujar Wahyu, Kamis (30/9/2021).
Baca juga: Dinsos Tangsel Ancam Pidanakan Manusia Silver yang Masih Beraktivitas
Menurut Wahyu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Tangerang Selatan untuk melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan jika diperlukan.
Namun, dia mengklaim bahwa sejumlah manusia silver yang terjaring razia Satpol PP Tangerang Selatan beberapa waktu terakhir dalam kondisi sehat
"Untuk masalah kesehatan, apabila ada keluhan dari yang bersangkutan tentu akan dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan," kata Wahyu.
"Sejauh ini semua yang terjaring kemarin baik-baik saja semua, tidak ada keluhan kesehatan," sambungnya.
Di sisi lain, lanjut Wahyu, manusia silver yang berasal dari luar daerah akan dikoordinasikan untuk dipulangkan ke kampung halaman.
"Kita koordinasikan kembalikan ke daerah asal," pugkasnya.
Baca juga: Bahaya Kesehatan Intai Ratusan Anak dan Bayi yang Dijadikan Manusia Silver serta Diajak Mengemis
Untuk diketahui, manusia silver berpotensi terkena masalah kesehatan akibat cat yang dilumurkan ke badan mereka.
Terlebih, pada bayi dan anak yang tubuhnya masih amat sangat rentan.
Pakar Toksiologi Kimia, Dr.rer.nat (doktor ilmu sains) Budiawan menjelaskan, cat minyak yang biasa digunakan manusia silver mengandung berbagai senyawa kimia berbahaya, seperti xylen atau thiner, benzena atau toluen dan senyawa kimia aromatik lainnya.
Selain itu, ada pula kandungan zat logam Tembaga (Cu), chrom (Cr), cadmium (Cd), timbal (Pb), dan lain sebagainya.
"Ke semua zat tersebut dapat berbahaya dan berisiko bagi tubuh, jika terpapar atau kontak (dengan kulit) secara terus-menerus," jelas Budiawan saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/9/2021).
"Terlebih pada bayi yang amat sangat rentan tubuhnya jika terpapar dengan cat sablon tersebut," imbuhnya.