Selisih biaya penyelenggaraan Formula E itu, menurut Anggara, justru menunjukan ada bau busuk dalam penyelenggaraan tersebut.
"Saat pembahasan APBD 2020, Pemprov DKI meminta anggaran Formula E Rp 1,13 triliun. Lalu setelah ditegur BPK, sekarang biayanya direvisi menjadi Rp 336,67 miliar. Itu berarti, ada percobaan mark up anggaran sebesar Rp 790,73 miliar," tutur Anggara.
Meski menimbulkan pro dan kontra, Pemprov DKI tetap ingin melanjutkan penyelenggaraan Formula E. Formula E dinilai mampu mengembalikan stimulus ekonomi dan meningkatkan citra Indonesia dan Jakarta di mata dunia.
Menurut Pemprov DKI, Formula E Juni 2022 merupakan investasi jangka menengah dan panjang, untuk mendongkrak citra Indonesia dan membuka peluang ekonomi yang lebih luas di masa mendatang, termasuk untuk bidang pariwisata, investasi, dan perdagangan dunia.
Baca juga: Pemprov DKI Sebut Gelaran Formula E Tak Lagi Gunakan APBD, tapi Pakai Dana Sponsor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.