Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Kursi Kepala Dinas Kosong, Pemkot Depok Buka Seleksi Jabatan

Kompas.com - 30/09/2021, 11:01 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akhirnya membuka seleksi pengisian jabatan sejumlah kepala dinas dan badan yang saat ini kosong.

Empat jabatan kosong setelah Wali Kota Mohammad Idris melakukan rotasi besar-besaran pada 7 September 2021 yaitu kepala Badan Keuangan Daerah (BKD), kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), kepala Dinas Perhubungan (Dishub), serta kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).

Sementara itu, kursi kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) sudah kosong sejak pertengahan 2020 silam usai ditinggalkan oleh Yulistiani Mochtar yang pensiun.

Baca juga: Perempuan Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Kemirimuka Depok

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Kota Depok, Novarita, menjelaskan bahwa dibukanya seleksi jabatan ini termaktub dalam Surat Pengumuman Nomor 800/003-PTS/BKPSDM/IX/2021 tentang Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Kota Depok Tahun 2021.

"Untuk persyaratan umum, calon pimpinan tinggi pratama harus berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Berusia paling tinggi 56 tahun pada tanggal 31 Desember 2021," ujar Novarita melalui keterangan tertulis saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (30/9/2021).

"Selanjutnya sehat jasmani dan rohani serta tidak dan/atau tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang maupun berat dalam kurun waktu lima tahun terakhir," tambah dia.

Seleksi terbuka ini dibuka dengan pendaftaran dan penerimaan berkas selama 2 pekan, dimulai pada hari ini hingga 13 Oktober.

Baca juga: Tahun Ini, Pemkot Depok Akan Tambah 543 Lampu Penerangan Jalan Senilai Rp 800 Juta

"Seleksi administrasi 14 Oktober, pengumuman hasil seleksi administrasi 15 Oktober," kata Novarita.

Selanjutnya, para calon kepala dinas akan melakukan uji kompetensi pada pada 18 Oktober, lalu pemeriksaan kesehatan dan MMPI-2 pada 20 sampai 21 Oktober.

Mereka juga harus menulis makalah pada 3 November, sebelum masuk tahap wawancara pada 8-9 November.

"Pengumuman hasil seleksi terbuka 15 November," ujar Novarita.

Dinas Kesehatan sebelumnya dikepalai oleh Novarita sendiri, yang sudah menduduki posisi itu sejak sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Sementara itu, Dinas Perhubungan sebelumnya dikepalai oleh Dadang Wihana, yang melalui perombakan jabatan Selasa lalu, ditunjuk sebagai kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda).

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR yang lama, Dadan Rustandi, dimutasi jadi kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata, menggantikan Wijayanto yang ditunjuk sebagai Kepala Dinas Pendidikan yang baru.

Kemudian, Kepala Badan Keuangan Daerah yang lama, Nina Suzana, dimutasi jadi asisten Administrasi dan Umum pada Sekretariat Daerah Kota Depok.

Untuk sementara, posisi kepala-kepala dinas itu saat ini diisi oleh pelaksana tugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com