Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Disebut Tak Elegan karena Jawab Polemik Formula E Lewat Pamflet

Kompas.com - 30/09/2021, 11:24 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengatakan, jawaban Pemprov DKI Jakarta atas isu Formula E sangat tidak elegan lantaran hanya menyebarkan informasi berbentuk pamflet digital dalam situs pejabat pengelola informasi dokumentasi.

Fungsi Gubernur sebagai pimpinan eksekutif untuk menjelaskan program prioritas digantikan oleh lima lembar penjelasan bertuliskan "katanya vs faktanya" dari Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI saja.

"Itu yang tidak elegan, kita punya gubernur, lebih baik dia bicara secara konstitusional daripada bicara lewat pamflet," kata Gilbert saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: Ditanya soal Formula E, Anies Melengos

Gilbert mengatakan, penjelasan yang diberikan Diskominfotik DKI Jakarta juga tidak lengkap sehingga perlu ditindaklanjuti.

Misalnya saja biaya penyelenggaraan Formula E yang disebut akan dibayarkan oleh sponsor disebut sebagai fakta dalam keterangan yang dikeluarkan Pemprov DKI.

Padahal, kata Gilbert, biaya Formula E sudah jelas-jelas dibebankan kepada APBD-Perubahan Tahun 2019. Sedangkan untuk sponsor masih sekadar wacana saja.

"Biaya 'akan' dibayarkan oleh sponsor bukanlah fakta tapi angan-angan," tutur dia.

Itulah sebabnya, Gilbert meminta agar Pemprov DKI Jakarta berani menghadapi interpelasi dan tidak lagi melakukan intervensi di balik tujuh fraksi yang menolak hak interpelasi berjalan.

"Ini semua ketidakjelasan yang harus dibuka kalau interpelasi, tetapi menjadi tidak jelas karena sikap 7 fraksi yang malah membela eksekutif," ujar dia.

Sebelumnya, Diskominfotik DKI Jakarta mengeluarkan 5 halaman jawaban terkait isu Formula E yang berkembang di publik.

Baca juga: Wagub DKI Yakin Formula E Jakarta Dibiayai Sponsor

Isu tersebut diunggah dalam situs https://ppid.jakarta.go.id/Doc/Fakta-Formula-e.pdf yang memuat sanggahan Pemprov DKI terhadap isu yang beredar terkait Formula E.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya meyakini pelaksanaan balapan Formula E pada masa mendatang bisa dibiayai sponsor dan berbagai pihak pendukung lainnya.

"Insya Allah, ke depan harapan kita penggunaan anggaran Formula E pada tahun-tahun berikutnya, itu dapat menggunakan anggaran dari publik, masyarakat, dari swasta, atau dari sponsor," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (28/9/2021) malam, seperti dikutip Antara.

Lebih lanjut, Riza menjelaskan bahwa kebutuhan anggaran untuk ajang yang digelar tahunan secara berkesinambungan itu, akan disiapkan kebutuhan anggaran sesuai dengan ketentuan aturan yang ada.

Terkait dengan sikap PDI Perjuangan soal Formula E tersebut, Riza menilai hal tersebut adalah hak sebagai anggota legislatif.

Baca juga: Anggota DPRD DKI: Anies Lakukan Penyalahgunaan Wewenang demi Formula E

Namun dia mengingatkan Pemprov DKI Jakarta juga memiliki hak dalam mengatur anggaran.

"Itu soal kewenangan dari DPRD. DPRD punya pendapat dan sikap masing-masing terkait anggaran. Silakan, kan ada hak dari eksekutif, ada hak dari DPRD. Semua dibahas bersama, antara eksekutif dan DPRD. Nanti diputuskan bersama," ujarnya.

Sementara itu, Fraksi PDI-P dan PSI tengah mendorong agar DPRD DKI menggunakan hak interpelasi untuk mempertanyakan berbagai kejanggalan penyelenggaraan Formula E.

Namun, tujuh fraksi lain menolak penggunaan hak interpelasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com