Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Pengukuran Pembebasan Lahan Normalisasi Ciliwung di Cawang Akan Rampung Jumat Besok

Kompas.com - 30/09/2021, 12:51 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pengukuran penetapan lokasi (penlok) terkait normalisasi Kali Ciliwung di Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, disebut akan selesai pada Jumat (1/10/2021).

"Proses pengukuran masih berlangsung. Kalau surat dari BPN (Badan Pertanahan Nasional) rampung tanggal 1 Oktober 2021," kata Lurah Cawang Didik Diarjo saat dikonfirmasi, Kamis (30/9/2021).

Dalam surat yang diterima Kompas.com, pemberitahuan terkait pengukuran tanah itu dibuat oleh Kepala Kantor Pertanahan Jakarta Timur Sudarman Harjasaputra yang juga selaku Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah.

"Memberitahukan kepada ketua RT dan ketua RW untuk memberikan informasi kepada warganya terkena trace pengadaan tanah untuk pembangunan normalisasi Kali Ciliwung bahwa akan dilaksanakan kegiatan inventarisasi dan identifikasi yang dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) A dan B terhadap pihak yang berhak, yang akan dilaksanakan pada 13 September hingga 1 Oktober 2021," tulis surat itu.

Baca juga: Proyek Normalisasi Ciliwung di Cawang Akan Bebaskan 300 Bidang Tanah di 4 RW

Didik menuturkan, belum ada penambahan lokasi terkait pembebasan lahan tersebut.

Adapun rencana ada 300 bidang tanah yang akan dibebaskan di Kelurahan Cawang.

"Penlok masih sama, nanti kalau ada penambahan kami informasikan," tutur Didik.

Pengurus RT 15 RW 03 Cawang, Fajri, menyebutkan ada orang dari BPN yang beberapa terakhir datang ke lokasi.

"Terakhir kemarin ada orang BPN datang, pengukuran pukul 15.00 WIB," ujar Fajri, Kamis.

Kamis siang ini, informasinya akan ada pengukuran lagi. Namun, konfirmasi terkait pengukuran itu belum sampai ke warga RT 15 RW 03 Cawang.

Baca juga: Makelar Tanah Normalisasi Ciliwung, Warga: Mereka Minta Bagian 25 Persen

Ratusan warga di Kelurahan Cawang akan terdampak proyek normalisasi Kali Ciliwung.

Didik Diarjo mengatakan, setidaknya ada 300 bidang tanah milik warga yang akan terdampak.

"Kami data ada sekitar 300 (bidang tanah), tapi ini nanti berkembang seiring berjalannya waktu, nanti kita lihat," kata Didik saat ditemui di kantornya, Senin (20/9/2021).

"Yang terdampak berarti ya 300 keluarga," tutur dia.

Didik menuturkan, sebanyak 300 bidang tanah itu berada di empat RW, yakni RW 12, 03, 05, dan 08.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com